Dana bergulir tersebut, katanya, akan mendorong ekonomi rakyat, mencetak usahawan baru, mengembangkan usaha mikro kecil dan koperasi untuk semua kalangan sehingga mengurangi pengangguran yang kini sebanyak 368 ribu orang berdasarkan data BPS.
mereka akan mengalokasikan dana bergulir tahap awal sebesar Rp1 triliun untuk membangun dan mengembangkan 20 ribu unit usaha baru.
"Apabila 1 unit usaha dapat menyerap 5 sampai 10 orang pekerja, maka program ini secara langsung akan mengurangi pengangguran 100 sampai 200 ribu orang," ujar dia.
Selanjutnya, dia akan mengalokasikan dana sebesar Rp650 miliar per tahun untuk diberikan kepada lebih dari 128 ribu keluarga miskin atau kurang mampu, baik yang memiliki lansia dan balita maupun tidak.
Artinya, setiap keluarga miskin akan mendapatkan bantuan langsung sementara sebesar Rp5 juta per tahun atau lebih dari Rp400 ribu per bulan.
"Ada ungkapan, beri kail jangan beri ikan. Tapi, sebagian dari saudara kita, sebegitu miskinnya, sehingga mereka tidak sanggup untuk memegang kail," tutur dia.
Agus mengatakan BLS di luar dari KJP dan KJS yang telah dinikmati warga selama ini. BLS adalah tambahan dari program KJP dan KJS.
Agus menegaskan program itu bukan merupakan bagi-bagi uang karena sesuai amanah konstitusi, yakni negara harus bertanggung jawab terhadap warga miskin, targetnya jelas, bersifat sementara dan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar terutama pangan. (Indriana Shinta Tamara)