Warga Tolak Ahok, Mega: Bisa Saja Dibayar atau Tak Tahu Aturan

Kamis, 17 November 2016 | 15:56 WIB
Warga Tolak Ahok, Mega: Bisa Saja Dibayar atau Tak Tahu Aturan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan kader [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri akhirnya buka suara menyangkut adanya aksi menghalang-halangi kampanye pasangan Basuki Tjahaja Pumama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang dilakukan sekelompok warga. Menurut mantan Presiden ada kemungkinan yang melatari aksi mereka.

Pertama, kemungkinan mereka dibayar pihak tertentu.

"Kalau pun ada mereka yang menolak adalah bisa saja karena mereka dibayar," kata Megawati usai rapat koordinasi untuk membahas persiapan pilkada serentak di gedung DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).

Kedua, menurut Megawati, kemungkinan mereka memang tidak mengerti aturan. Meskipun Ahok menjadi tersangka, Ahok tidak otomatis gugur dari pencalonan di pilkada Jakarta.

"Yang kedua, ya bisa saja mereka tidak tahu aturan. Negara kita ini negara hukum, haknya untuk dipilih tetap ada," kata Megawati.

Megawati kemudian mengimbau warga yang selama ini menolak kampanye Ahok dan Djarot untuk menghentikan aksi dan membaca ketentuan undang-undang. Warga yang menghalang-halangi kampanye bisa dikenakan sanksi hukum.

"Baca aturan, negara kita negara hukum. Jadi tidak ada yang menahan beliau untuk maju," kata Megawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI