Suara.com - Usai bertemu Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menegaskan partainya tetap mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, meskipun kini Ahok telah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama.
"Partai Golkar secara undang-undang memang tidak bisa lagi (tarik dukungan, baik Ahok maupun partai harus tetap solid. Jadi Partai Golkar komitmen mendukung saudara Ahok dengan sebaik-baiknya," kata Novanto dalam konferensi pers di Istana, siang ini.
Novanto berharap kasus yang menimpa Ahok menjadi pelajaran.
"Kami harapkan saudara Ahok harus terus bisa betul-betul berbuat sebaik mungkin dan betul-betul melakukan introspeksi diri bahwa hal ini demi kepentingan bangsa dan negara. Ahok harus terus bisa memberikan yang terbaik dan memberikan suatu kenyamanan buat kepentingan masyarakat," kata Novanto.
Ketika ditanya apakah dalam pertemuan dengan Jokowi tadi, kasus Ahok juga dibahas, Novanto menjawab secara diplomatis.
"Pak Jokowi itu saya rasa tepat dia selalu konsisten dan tidak ada intervensi apapun beliau sudah sampaikan secara jelas kepada saya bahwa tidak pernah ikut campur terhadap saudara Ahok dan itu adalah urusan partai. Beliau juga tidak ikut campur karena Presiden sudah minta ini dilakukan secara obyektif transparan dan terbuka," kata Novanto.
Setelah meninggalkan Istana, Novanto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh di DPP Partai Golkar. Golkar dan Nasdem adalah partai yang mendukung Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta, selain PDI Perjuangan dan Hanura.