Ini yang Paling Ditakutkan Lulung Usai Dengar Jawaban Ahok

Rabu, 16 November 2016 | 13:43 WIB
Ini yang Paling Ditakutkan Lulung Usai Dengar Jawaban Ahok
Abraham Lunggana (Lulung) [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham Lunggana (Lulung) curiga ada skenario untuk membebaskan Gubernur Jakarta nokaktif) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari tuduhan penistaan agama lewat sidang praperadilan. Hal ini menyusul kemungkinan Ahok akan mengajukan praperadilan setelah ditetapkan menjadi tersangka.

"Itu hak setiap orang (praperadilan) dan itu skenario besar Ahok lihat deh. Ahok ini yang tidak bisa simpan rahasia, jadi kalau ada apa-apa dia ngomong duluan aja tuh 'nanti lihat di pengadilan, salah atau benar,' itu tanda-tanda," ujar Lulung kepada Suara.com.

"Karena saya takut Ahok ngomong gitu sudah ada skenario besar nanti dia bebas di praperadilan. Mudah-mudahan nggaklah, kita boleh suudzon. Tapi kalau itu dilakukan apa yang menjadi komentar Ahok jadi bener," Lulung menambahkan.
 
Agar praperadilan berlangsung independen, Lulung menyarankan Presiden Joko Widodo mengganti Jaksa Agung H. M. Prasetyo. Sebab, Prasetyo merupakan kader Partai Nasional Demokrat, partai yang mendukung Ahok di pilkada Jakarta.

"Kalau perlu Jaksa Agung diganti dulu yang independen? Kalau yang sekarang kan partai. Jadi harus diganti biar fair. Kalau polisi kita apresiasi, dia hebat profesional. Tinggal di pengadilan ini, pengadilan independen nggak kayak polisi? Takutnya nggak independen. Kalau perlu harus diganti biar independen," katanya.
Lulung berharap Presiden Joko Widodo tetap konsisten dengan sikap tidak mengintervensi proses hukum kasus Ahok. 

"Biarkan persoalan hukum berjalan dan semoga pak Jokowi tetap konsisten apa yang jadi keinginan dia. Kalau saya liat dia (Jokowi) tidak mau mengintervensi dan mudah-mudah itu terus berlanjut," kata dia.
 
Usai ditetapkan menjadi tersangka tadi pagi, Ahok mengatakan akan tetap fight.
 
"Kalau sampai ditentukan tersangka, kita fight di pengadilan seperti kasus reklamasi dan Sumber Waras. Mereka nggak berani berita acara supaya nonton," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.

"Kalau dimasukkan ke persidangan, semua nonton melihat masuk akal apa nggak. Ini menarik," Ahok menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI