Suara.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono, kampanye di Pasar Bahari dan Pasar Cemong, Jalan Bahari 4, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/11/2016).
Walau sudah disapa Agus, ternyata tak semua pedagang, termasuk tukang parkir, mau mendukungnya. Menariknya, lagi sebagian dari mereka yang didatangi pasangan Sylviana Murni itu justru mau memilih calon gubernur nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Bagi pedagang makanan Pasar Bahari bernama Kace (39), kedatangan Agus hanya safari politik.
"Biasa aja kalau saya mah, karena belum terbukti (Agus) belum ada kinerjanya, masih calon kan, cuma safari politik kunjungan biasa aja," ujarnya kepada Suara.com.
Kace mengatakan akan tetap memilih Ahok di pilkada Jakarta pada 15 Februari 2017.
"Kalau saya mah tetap Ahok udah kelihatan (kinerjanya) ajalah, tegas orangnya, ditata (pasar) dulu kan ini banyak digaliin sama (drainase), buktinya (pedagang) masih bisa berjualan, boleh sama Pak Ahok mah yang penting tidak mengganggu ketertiban," kata dia.
Senada dengan Kace, Priya Romantika (41) juru parkir Pasar Bahari, juga akan memilih Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
"Ya nggak apa, bagus-bagus saja kedatangan calon gubernur saya sambut, sebenarnya sih yang ada saja (Ahok) tinggal dilanjutkan saja, Karena dia (Ahok) memimpin sudah jelas, dipimpin sama dia (Ahok) Jakarta rapi, bagus, banjir agak berkurang, terus pasar tertata rapi," kata dia.
Priya berharap jika Ahok nanti menang, agar lebih memperhatikan kesejahteraan juru parkir.
"Mudah-mudahan kalau emang Pak Ahok jadi gubernur lagi, tolong diperhatiin juru parkir, kalau bisa ya gaji bulananlah dapat, kalau jadi (gubernur) lagi," kata dia.
Melda (40), pedagang pernak-pernik, juga menilai tak ada yang istimewa dari kedatangan Agus.
"Tanggapannya biasa aja, kita juga nggak tahu pemberitahuannya dia (Agus) datang nggaknya, dia datang blusukan begitu biasa aja. Biasa yang datang (ke Pasar Bahari) yang sudah sudah yang datang ke sini ada pemberitahuan kaya Sandiaga Uno, datang," kata dia.
Dia juga mengatakan akan tetap memilih Ahok karena sudah terbukti bagus memimpin Jakarta.
"Kalau yang sudah ada ya tetap saya pilih Ahok, yang kerjanya sudah kelihatan bagus, kalau lihat dari kerja ya. Yang saya rasakan buktinya Jakarta bersih, kali digusur itu kan demi kebaikan, ya bagus kerja Ahok," kata dia.
Pedagang kosmetik bernama Evalin (40) mengaku baru mendapat kabar kedatangan Agus.
"Saya baru tahu kalau dia mau datang hari ini, kemarin sudah ada pemberitahuan cuma pagi bilangnya, sekarang jadi siang," ujar dia.
Evalin juga mengungkapkan tidak akan memilih Agus.
"Saya nggak milih dia (Agus) , saya milih Pak Ahok dong, kinerjanya memang (sudah terlihat)," kata dia.
Bagi Evalin kinerja Ahok selama ini sangat dirasakan pedagang kecil seperti dirinya.
"Sebelum Pak Ahok, jalanan di rumah saya bolong (berlubang) setahun sampai dua tahun saat gubernur yang lalu selesai menjabat itu masih ada, oleh Pak Ahok seminggu saya lewat situ pas malam sudah nggak ada (jalan berlubang) sudah rapi," tuturnya.
Bagi Evalin di balik sikap keras Ahok saat memimpin Jakarta, sebenarnya Ahok punya niat baik yaitu untuk membenahi Jakarta.
"Memang si dia (Ahok) arogan saya akuin namun ketika Ahok masuk (Memimpin) orang orang pada kaget, karena biasa semua serba santai, ketika Ahok masuk (Memimpin) semua pada tertib, tertibnya (tegasnya) dia itu yang orang lain gak bisa (ikut tertib), Mungkin (calon gubernur) lain bisa berpikir seperti Pak Ahok, jangan berpikir seperti gubernur gubernur sebelumnya, bagi saya Pak Ahok oke bangetlah untuk penertiban, untuk orang yang benar benar malas," katanya. (M. Novi Verdiansyah)