Komisi I: Harusnya BIN Tidak Kecolongan Lagi

Selasa, 15 November 2016 | 17:09 WIB
Komisi I: Harusnya BIN Tidak Kecolongan Lagi
Tim Brimob Polri mengamankan lokasi Gereja Oikumene di Samarinda yang terkena bom. [Antara/Amirulloh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis ‎Almasyhari mengatakan Badan Intelijen Negara (BIN) harus bisa mencegah aksi terorisme yang belakangan ini muncul. Yaitu aksi teror yang terjadi di Gereja Oikumene, Samarinda dan Vihara Budi Dharma, Singkawang.

"Harapannya BIN tidak kecolongan lagi. Tapi kalau saya melihat, memang peralatannya masih relatif kurang canggih, dan Pak Budi Gunawan juga baru memulai soalnya," kata Kharis dihubungi, Jakarta, Selasa (15/11/2016).‎

Karenanya, Komisi I DPR akan mendukung peningkatan anggaran BIN dalam APBN 2017. Sehingga kebutuhan BIN, termasuk peralatan intelijen bisa di-upgrade dengan peralatan yang lebih canggih.

"Harus ada perubahan generasi alat, teknologi kan setiap tahun berkembang jadi alat harus berganti. Alat-alat kita sepertinya sudah cukup usang," tuturnya.

Di sisi lain, deteksi dini aksi terorisme juga perlu ditingkatkan di level masyarakat. Politikus PKS ini mengusulkan untuk meningkatkan deteksi dini dengan program sistem keamanan keliling yang sempat tren pada masa lalu. 

"Saya kira kalau dulu ada siskamling dan alat kehidupan kita yang lain gotong-royong itu sangat baik. Ketika antar warga terjalin komunikasi yang baik, setiap orang yang dicurigai perlu dideteksi. Itu deteksi yang paling efektif harusnya masyarakat itu sendiri. Warga ikut berpartisipasi," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI