Suara.com - Badan geologi Geonet mencatat setidaknya terjadi 313 gempa susulan dalam waktu 12 jam di Selandia Baru. Titik gempa atau episentrum terjadi di timur laut wilayah South Island.
Dengan begitu, total gempa sejak Senin (14/11/2016) sebanyak 1.212 kali.
Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Selandia Baru pada Minggu malam waktu setempat (13/11/2016), merusak sejumlah bangunan, dan memicu gelombang tsunami yang akan menghantam pesisir pantai negara itu.
Kementerian pertahanan sipil Selandia Baru meminta semua warganya di pesisir pantai untuk pergi ke tempat-tempat yang lebih tinggi untuk menghindari gelombang tsunami yang disebut "membahayakan nyawa dan punya dampak signifikan secara nasional".
"Gelombang pertama mungkin bukan yang paling besar. Tetapi gelombang demi gelombang akan terus datang dalam beberapa jam ke depan," bunyi pernyataan kementerian tersebut.
Sebelumnya Pacific Tsunami Warning Centre, lembaga pemantau tsunami di Lautan Pasifik, mengatakan bahwa gempa akbar itu tak berpotensi tsunami.