Musda Golkar di Aceh Diisi Empat Kandidat

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 13 November 2016 | 23:26 WIB
Musda Golkar di Aceh Diisi Empat Kandidat
Ilustrasi Golkar. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Empat kandidat akan bertarung memperebutkan posisi ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Aceh Selatan pada Musyawarah Daerah (Musda) ke-10, di Tapaktuan, Senin (14/11).

Informasi yang diperoleh di Tapaktuan, ke-4 kandidat tersebut adalah calon incumbent, T Mudasir yang juga anggota DPR Aceh, M Saleh SPd, anggota DPRK Aceh Selatan, Kamalul serta Sekretaris Golkar Aceh Selatan, H Khairul Yacob.

Musda untuk melanjutkan masa kepengurusan periode 2014-2019 tersebut dijadwalkan akan dihadiri langsung Ketua dan Sekretaris Jenderal DPD Partai Golkar Provinsi Aceh, TM Nurlif dan HT Machsalmina Ali beserta pengurus.

Machsalmina Ali yang merupakan mantan Bupati Aceh Selatan selama dua periode tersebut juga merupakan calon Wakil Gubernur Aceh berpasangan dengan H Tarmizi A Karim sebagai calon Gubernur pada Pilkada 2017.

Berdasarkan keterangan dari sumber terpercaya, peluang Ketua petahana T Mudasir yang juga mantan anggota DPRK Aceh Selatan tersebut untuk mempertahankan tampuk pimpinan Partai Golkar Aceh Selatan periode kedua masa bhakti 2014-2019 sangat terbuka lebar.

Mudasir dinilai dekat dengan pimpinan dan pengurus Pimpinan Kecamatan (PK) yang memiliki hak suara, yang bersangkutan juga dinilai mampu menjalin hubungan politik yang dekat dengan DPD I serta DPP.

"Ibaratnya, adalah anak emasnya T M Nurlif di Aceh Selatan itulah T Mudasir. Jauh sebelum T M Nurlif menjadi Ketua DPD Golkar Aceh, mereka memang sudah berteman akrab. Apalagi selama ini Mudasir dinilai sangat aktif bekerja memenangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang diusung Golkar, H Tarmizi A Karim dan HT Machsalmina Ali," sebut sumber, Minggu (13/11/2016).

Meskipun demikian, lanjut sumber, kemunculan sosok M Saleh yang merupakan anggota DPRA dari Partai Golkar juga tidak bisa dipandang sebelah mata.

Soalnya, M Saleh yang disebut-sebut berencana akan maju kembali pada kontestasi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan tahun 2018, dinilai sangat penting merebut kursi Ketua Golkar Aceh Selatan, karena meskipun Partai Golkar Aceh Selatan hanya mampu mengantarkan satu kursi legislatif pada Pemilu 2014, namun setidaknya dengan berhasil menjadi Ketua Partai Golkar akan menaikkan nilai tawarnya dikancah perpolitikan Aceh Selatan nantinya.

Calon Ketua petahana, T Mudasir membenarkan bahwa dirinya akan kembali maju sebagai calon Ketua Golkar pada Musda ke-10 yang akan berlangsung Senin.

Namun saat disinggung mengenai dirinya menguat dibursa pemilihan Ketua Golkar Aceh Selatan, Mudasir menolak berkomentar.

"Terkait hal itu mari kita lihat saja hasilnya nanti. Namun yang pasti jika kader kembali memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengemban amanah ini, maka saya bertekad akan bekerja sekuat tenaga untuk membesarkan kembali Partai Golkar di Aceh Selatan seperti pada zaman kejayaannya dulu," ujar dia.

Sebagai langkah konkritnya, lanjut dia, karena pesta demokrasi Pilkada Gubernur sudah diambang pintu, maka dirinya bersama pengurus nantinya segera akan melakukan konsolidasi untuk merapatkan barisan memenangkan pasangan H Tarmizi A Karim dan Machsalmina Ali.

Sementara itu, Sekretaris Partai Golkar Aceh Selatan, H Khairul Yacob membantah dirinya akan maju pada Musda Partai Golkar Aceh Selatan.

Bahkan bukan saja tidak akan ambil bagian pada pemilihan ketua, mantan anggota DPRK Aceh Selatan ini juga berniat akan keluar dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Saya merasa tidak tertarik lagi bergabung dengan Partai Golkar setelah melihat perkembangan dinamika partai di tingkat pusat yang berimbas hingga ke daerah. Beberapa kali digelar rapat sebelumnya memang ada saya ikuti, tapi rapat yang digelar akhir-akhir ini sudah tidak saya ikuti lagi. Mungkin karena faktor umur saya mau istirahat dari politik, apalagi baru-baru ini sudah lahir cucu satu lagi, saya mau menghabiskan waktu sehari-hari bersama keluarga di rumah," ujarnya.

Penegasan senada juga disampaikan M Saleh. Anggota DPRA dari Golkar ini membantah keras pernyataan yang menyebutkan dirinya ikut bertarung dalam Musda Golkar Aceh Selatan.

"Saya sudah menjadi pengurus DPD Golkar Provinsi Aceh. Jadi untuk apa lagi saya turun ke daerah, jelas tidak lah. Tidak benar itu," tegas M Saleh.

Ketua panitia Musda Kamalul, mengatakan pelaksanaan Musda kali ini akan melibatkan 22 kader yang memiliki hak suara. Mereka adalah, 18 pimpinan kecamatan (PK), unsur DPD II satu suara, Dewan Pertimbangan DPD II satu suara, sayap partai satu suara dan unsur DPD I satu suara.

Menurutnya, syarat yang harus dilengkapi oleh kader yang ingin maju dalam Musda antara lain adalah memiliki ijazah sarjana minimal D-III, memiliki sertifikat pelatihan kader dan sudah menjadi pengurus Golkar minimal 5 tahun dijenjang manapun.

"Yang bertindak sebagai pimpinan sidang dalam Musda ini adalah T Azan Fajri salah seorang kader senior Partai Golkar Aceh Selatan. Sejauh ini persiapan kami pastikan sudah 100 persen," katanya. [Antara]

REKOMENDASI

TERKINI