Suara.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta kepada seluruh pejabat publik bisa mengambil pelajaran menyusul ucapan kontroversial Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang disebut-sebut telah menistakan agama.
"Kita meminta pejabat pejabat publik terutama ini (menjadi) pelajaran penting. Kan sumpahnya itu adalah taat kepada konstitusi dan patuh terhadap perundang-undangan. Jadi sikapnya harus pancasilais, memanusiakan manusia dengan adil, menghormati," kata Zulkifli di Hotel Bidakara, Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (13/11/2016).
Menurutnya, sejak mencuatnya kasus dugaan penodaan agama yang dituduhkan kepada Ahok, maka harus ada kritik membangun sehingga hal tersebut tidak lagi terulang di pemerintahan.
"Makanya kalau ada yang melanggar seperti ini kita juga mengeritik untuk meluruskan," kata Zulkifli.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu juga mengaku terus memberikan sosialisasi kepada seluruh kader untuk tetap merawat kebhinekaan dan persatuan bangsa.
"Pekerjaannya sehari hari membangun wawasan kebangsaan sosialisasi dasar-dasar berbangsa dan bernegara, jadi kami palang pintu paling depan menjaga kebhinekaan, menjaga persatuan menjaga konstitusi kita, NKRI, hormat satu dengan yang lainnya, respek karena kita ini beragam kita ini bersaudara walaupun berbeda beda harus satu. Itu kerjaan kita, PAN paling depan soal-soal ini," kata dia.
Selain itu, Zulkfli juga mengaku percaya jika pihak kepolisian akan bekerja secara cepat dan transparan dalam menangani proses hukum kasus Ahok sehingga bisa menjamin keadilan bagi masyarakat yang dirugikan khususnya umat muslim di Indonesia.
"Itu tadi penegakan hukumnya harus cepat, tegas dan memenuhi rasa keadilan. Saya percaya polisi kita tentu akan mengikuti aturan yang ada dan saya percaya juga akan menegakkan hukum secara adil dan memenuhi rasa keadilan. Saya percaya itu," kata dia.