Suara.com - Sebanyak lima orang anak-anak berusia di bawah lima tahun (balita) menjadi korban serangan bom teroris di Gereja Oikumene, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016).
Dari lima korban, empat di antaranya masih dirawat di Rumah Sakit IA Moeis Samarinda Seberang. Satu korban sempat dirawat dan kini sudah diizinkan pulang.
Korban-korban yang dirawat adalah Intan Marbon (2,5 tahun), Triniti Hutahayan (4 tahun), dan Anita (4 tahun), ketiganya warga Gang Jati, Harapan Baru, Samarinda Seberang. Sementara korban keempat adalah Alfaro Sinaga (5 tahun) warga Aspol Km 4 Loa Janan.
"Ada lima korban, tetapi satu orang hanya menderita luka ringan dan sudah dipulangkan. Empat korban masih di rawat dan menurut keterangan tenaga medis, kondisi mereka mengalami luka bakar," kata Kapolda Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin.
Ledakan bom yang tergolong berdaya ledak rendah itu terjadi sekitar pukul 10.30 Wita saat puluhan jemaat Gereja Oikumene sedang melakukan ibadah sesi kedua.
Terduga pelaku peledakan berhasil ditangkap warga saat berusaha melarikan diri dengan menceburkan diri ke Sungai Mahakam.
Selain mencederai sejumlah korban, ledakan bom molotov itu mengakibatkan empat unit sepeda motor, termasuk milik terduga pelaku yang ditinggalkan di halaman gereja mengalami kerusakan. (Antara)
Seluruh Korban Teror Bom Samarinda adalah Balita
Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 13 November 2016 | 18:36 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Keamanan Yordania Terancam, Serangan Brutal Sasar Polisi
25 November 2024 | 20:33 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI