Suara.com - Terduga pelaku peledakan bom di Gereja Oikumene, Loa Janan, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016), ditangkap warga saat berusaha melarikan diri dengan menceburkan diri ke Sungai Mahakam.
Pendeta Samion (53), salah satu saksi mata saat ditemui di lokasi kejadian mengungkapkan dirinya memergoki pelaku yang mengenakan kaos berwarna hitam itu berlari sesaat setelah ledakan terjadi. Berusaha mengejar dan kemudian berteriak meminta bantuan warga untuk ikut mengejar pelaku yang berusaha kabur.
"Puluhan warga berusaha mengejar pelaku yang terlihat 'nyebur' ke Sungai Mahakam. Warga kemudian minta tolong pemilik perahu untuk mendekati pelaku dan akhirnya bisa ditangkap warga, lalu diserahkan ke polisi," kata Samion, yang mengaku berada sekitar 15 meter dari lokasi ledakan.
Pendeta Samion yang rumahnya tidak jauh dari Gereja Oikumene, sebenarnya akan memimpin ibadah sesi ketiga di gereja tersebut. Saat ledakan terjadi, ibadah sesi kedua hampir berakhir.
Empat anak-anak dan balita yang sedang bermain di depan gereja menunggu orang tuanya selesai ibadah menjadi korban dalam peristiwa ledakan tersebut dan kini menjalani perawatan intensif di RS IA Moeis Samarinda Seberang.
Kepala Kepolisian Resor Kota Samarinda Kombes Pol Setyobudi mengatakan, terduga pelaku peledakan sudah ditahan di Mapolres untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Selain itu, kami juga membawa seorang saksi kejadian untuk dimintai keterangan mengenai peristiwa ledakan itu," ujarnya.
Dia menambahkan situasi di lokasi kejadian sudah kondusif dan polisi akan mengembangkan penyelidikan kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan teroris dari terduga pelaku.
"Apakah ini ada kaitannya dengan kasus bom buku yang terjadi Samarinda beberapa tahun lalu, nanti akan kami selidiki," katanya. (Antara)