Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah isu Partai Golkar akan mengevaluasi dukungan kepada Ahok dan Djarot di pilkada Jakarta periode 2017-2022. Ahok sudah bicara dengan para petinggi Golkar dan itu itu tidak benar.
"Yang tanda tangan, kan ketum (Setya Novanto) dan sekjen (Idrus Marham). Sekjennya semua telepon (masih mendukung Ahok-Djarot)," kata Ahok di kediamannya, perumahan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016).
Ahok dan Djarot didukung oleh PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem, dan PPP kubu Djan Faridz.
"Mereka sudah bagi DPD-nya (untuk memenangkan Ahok-Djarot) semua untuk kerja. Baru semalam atau dua malam lalu Pak Idrus Marham telepon. Ngobrol," ujar Ahok.
Isu Golkar akan menarik dukungan muncul setelah mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bersama dengan anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fahmi Idris mengatakan sejumlah kalangan meminta Golkar meninjau ulang dukungan terhadap Ahok-Djarot. Ini menyusul kasus Ahok dituduh menistakan agama.
"Bisa saja ditarik, namanya juga politik. Kemungkinan ada kalau situasi bertambah buruk," kata Fahmi di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Namun, kata Fahmi, belum ada pembahasan mengenai keinginan penarikan dukungan dari Ahok. Artinya, kata Fahmi, Golkar masih mendukung Ahok.
"Saya kira mantan ketum (Aburizal) yang ngomong ya beda dengan ketum (Setnov) yang ngomong," kata Ahok.