Timses Ahok: Jangan Ada yang Rampas Hak Kita

Kamis, 10 November 2016 | 11:57 WIB
Timses Ahok: Jangan Ada yang Rampas Hak Kita
Calon gubernur Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyambangi Jalan Langgar II, RT 13 RW 8, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2016). (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil ketua tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Wibi Andriano, mengatakan akan memanfaatkan masa kampanye sebaik-baiknya. Hal ini menyusul penolakan kelompok warga terhadap Ahok dan Djarot pasca muncul kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok.

"Kita menggunakan hak kita sebagai paslon untuk bisa berkampanye sesuai UU," kata Wibi kepada Suara.com, Kamis (10/11/2016).

Wibi berharap badan pengawas pemilu dan kepolisian menindak warga yang anarkis dan menolak kedatangan Ahok dan Djarot, pasalnya kampanye peserta pilkada dilindungi oleh UU.

Tim kampanye Ahok-Djarot telah melaporkan adanya kelompok warga yang melakukan penolakan ke bawaslu pada Rabu (9/11/2016) malam.

"Dan jangan ada yang menghalangi dan merampas hak kita untuk berkampanye dengan aman dan baik,' kata Wibi.

Lebih jauh, Wibi mengatakan strategi kampanye Ahok dan Djarot.

"Upaya persuasif kita lakukan dengan berdialog, tapi yang kita ajak dialog orang-orang yang betul memang warga situ. Tapi bukan (berdialog) dengan warga bukan asli situ yang ujug-ujug datang saat kita kampanye bawa spanduk," katanya.

Ahok pernah ditolak sekelompok warga, antara lain di Jalan Gardu, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dan di Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Sedangkan Djarot pernah ditolak warga ketika mendatangi warga di Kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara dan didemo di Jalan Haji Mading, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI