Clinton Akui Kekalahan, Janji Dukung Trump

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 10 November 2016 | 06:23 WIB
Clinton Akui Kekalahan, Janji Dukung Trump
Hillary Clinton menyampaikan pidato pengakuan atas kemenangan Donald Trump dalam pilpres AS, Rabu (9/11) [AFP/Jewel Samad].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hillary Clinton, pada Rabu (9/11/2016), mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat dan berjanji akan bekerja sama dengan presiden terpilih, Donald Trump.

"Malam tadi saya telah mengucapkan selamat pada Donald Trump dan menawarkan untuk bekerja sama dengannya demi negara kita," kata Clinton di hadapan para pendukungnya yang berlinangan air mata. Itu adalah pidato pertama Clinton sejak ia dipastikan kalah dari Trump.

"Saya berharap dia sukses sebagai presiden dari semua orang Amerika," ujar Clinton.

"Kita telah menyaksikan bahwa bangsa kita ternyata lebih terbelah dari yang kita kira. Karenanya kita harus membukan pikiran dan memberikannya kesempatan untuk memimpin," imbuh istri bekas presiden Bill Clinton tersebut.

Ambisi Clinton untuk menjadi presiden perempuan pertama AS gagal tercapai setelah dikalahkan Trump dalam pilpres yang digelar Rabu. Kekalahannya disebut-sebut sebagai salah satu yang pahit dalam sejarah demokrasi AS.

Digadang-gadang akan menang dan diunggulkan oleh sejumlah lembaga survei, Clinton kalah 62 electoral votes dari Trump, lawannya dari Partai Republik.

"Ini bukan hasil yang kita inginkan atau upayakan dan saya minta maaf," imbuh Clinton, "Ini sangat menyakitkan dan akan sangat lama dirasakan. Tetapi saya ingin kalian semua mengingat bahwa kampanye kita bukan tentang satu orang atau satu pemilu."

"Kampanye ini mengabadikan hal-hal lain seperti hukum, kesetaraan hak dan martabat, kebebasan beragama dan berekspresi. Kita menghormati nilai-nilai ini dan harus mempertahankannya," kata Clinton.

Penegasan ini tampaknya sebuah sindiran halus bagi Trump yang selama kampanye mengatakan akan melarang muslim masuk ke AS dan dalam salah satu sesi debat mengancam akan menjebloskan Clinton ke dalam penjara. (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI