Suara.com - Tim atletik Indonesia menargetkan meraih medali emas dari nomor lari jarak pendek--100 m, 200 m, dan 400--pada SEA Games (SEAG) XXIX/2017 Malaysia, 19-31 Agustus mendatang.
Target ini diharap bisa dicapai mengingat pada multievent serupa sebelumnya di Singapura, tahun 2015, Indonesia hanya meraih perak dan pada nomor lari yang paling bergengsi di dunia atletik tersebut.
"Target medali emas ada di nomor 100 meter, 200 meter, dan estafet 4x100 meter," kata pelatih jarak pendek pelatnas atletik, Eni Nuraini, saat ditemui di Stadion Atletik Universitas Negeri Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Eni melanjutkan, di SEA Games 2017, Indonesia diwakili lima atlet nomor lari jarak pendek. Nama-nama atlet yang berangkat akan dipastikan dua bulan sebelum kejuaraan multicabang antarnegara Asia Tenggara tersebut bergulir.
Menurut Eni, akan ada sekitar 10 pelari jarak pendek yang nantinya dipilih untuk mewakili Indonesia di Malaysia. Mereka terdiri dari atlet Satlak Prima dan atlet yang diusulkan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).
Kemampuan atlet selama pemusatan latihan yang dilakukan di kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat berandil penting untuk menjawab pertanyaan apakah mereka pantas berlaga di SEA Games 2017 atau tidak.
Selain itu, tutur Eni, catatan waktu atlet di beberapa kejuaraan di sela TC dan SEA Games juga menjadi pertimbangan menentukan perwakilan Indonesia.
"Ada beberapa kejuaraan tingkat Asia yang bisa diikuti pada tahun 2017, kemudian ada Islamic Solidarity Games pada pertengahan tahun 2017," tuturnya.
Adapun nama-nama yang berpeluang menjadi ujung tombak Indonesia di lari jarak pendek, kata Eni, misalnya, seperti I Dewa Made Mudiasa (24 tahun), pelari yang sempat mengikuti Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, Sudirman Hadi (20 tahun), Eko Rimbawan dan Ahmad Azlan.
Cabang lari jarak pendek sendiri tidak berhasil menyumbangkan emas pada SEA Games 2015 di Singapura, walau secara umum atletik memberikan emas terbanyak bagi kontingen Tanah Air dengan tujuh medali.