Pagi ini, Selasa (8/11/2016) Presiden
Joko Widodo memberikan pengarahan kepada para anggota Polri
di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada para Perwira Tinggi Mabes Polri, para Kapolda serta Komandan Peleton Kepolisian Negara RI.
Arahan Jokowi ini terkait dengan masih panasnya situasi pasca-demonstrasi sejumlah elemen pada Jumat (4/11) lalu yang berujung rusuh. Sampai saat ini, para perwira tinggi, perwira menengah hingga komandan peleton Polri telah menunggu kedatangan Jokowi.
Suara.com - Sebelumnya, Senin (7/11) Jokowi memberikan arahan dan perintah kepada para Panglima Komando Utama TNI beserta 2.185 prajurit dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara di Markas Besar TNI Angatan Darat, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
"Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan baik ini, pertama, saya ingin ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras para perwira dan seluruh jajaran prajurit TNI dalam mengamankan aksi unjuk rasa Jumat 4 November lalu," kata Jokowi.
Dia mengatakan, bahwa tak hanya dirinya sebagai Presiden, namun juga seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke memberikan apresiasi atas soliditas, kekompakan, serta atas cara-cara persuasif TNI dan Polri dalam menjaga keamanan Jakarta hingga berlangsung tertib dan damai. Kemudian, yang kedua dia meminta kekompakan TNI dan Polri agar terus dijaga.
"Kemompakan itu harus digalang dari atas, para perwira sampai ke prajurit-prajurit. Ini penting sekali, lakukan koordinasi dan sinergi dalam menjalankan tugas negara," ujar dia.
Yang ketiga, Jokowi meminta TNI dan Polri tetap solid, kompak. Sebab aparat keamanan dan pertahanan negara ini lah yang menjadi garda depan persatuan bangsa.
"Saya yakin ketika TNI dan Polri solid, bersatu, maka kita akan bisa mempersatukan Indonesia, mempersatukan ras yang berbeda-beda, mempersatukan suku yang berbeda-beda, mempersatukan agama yang berbeda-beda yang ada di negara kita, dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa kita. Jadi lah perekat kemajemukan."
"Sebagai Panglima tertinggi TNI, saya telah memerintahkan agar tidak mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi. Jangan ragu bertindak untuk keutuhan NKRI kita. Dan sebagai Panglima tertinggi TNI, saya merintahkan untuk tegakkan kesatuan komando, pegang teguh amanat sapta marga dan sumpah prajurit. Jaga soliditas, tunjukan jati diri sebagai prajurit negara dan bangsa Indonesia," ucap Jokowi.