Begini Kronologis Demo 4 November Rusuh Versi Polisi

Senin, 07 November 2016 | 15:06 WIB
Begini Kronologis Demo 4 November Rusuh Versi Polisi
Suasana pasca bentrok demonstran dengan aparat di depan Istana Negara [Suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono menjelaskan detik-detik demonstrasi di depan Istana Merdeka pada Jumat (4/11/2016) lalu yang berujung bentrokan fisik antara beberapa demonstran dan aparat keamanan.

"Setelah salat Jumat, mereka berbondong-bondong menuju Istana. Sudah mulai berdatangan sekitar pukul 11.00 WIB, " kata Awi di Polda Metro Jaya, Senin (7/11/2016).

Sebelum massa longmarch dari Masjid Istiqlal ke Istana Merdeka, aparat kepolisian dan tentara sudah siaga.

Pada pukul, 13.50 WIB, muncul sikap anarkis yang pertama dari arah massa ormas Islam. Beberapa orang terlihat melemparkan benda-benda keras ke arah polisi

Untuk meredam emosi massa, polisi dan tentara menyampaikan bacaan asmaul husna.

Pada pukul 14.41 WIB, di depan Istana Merdeka, polisi kembali dilempari botol air mineral oleh demonstran. Bahkan, sebagian massa berusaha mendekati polisi dengan cara merusak kawat berduri.

"Massa lempar lagi kedua kali. Terus polisi adzan dan ajak salat Ashar," kata dia.

Polisi kembali meredam ketegangan dengan cara-cara persuasif.

Demonstran yang berada di barisan depan kembali melempari polisi pada pukul 15.47 WIB.

Sekitar pukul 15.58 WIB, beberapa perwakilan ormas Islam dikawal Kapolda Metro Jaya Inspektur M. Iriawan dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana untuk masuk ke Istana dan diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri.

"Perwakilan minta masuk. Kita anter sampai depan Istana," kata dia.

Demonstrasi seharusnya sudah selesai jam 18.00 WIB karena undang-undang menyatakan demikian. Tetapi ternyata tidak dituruti.

Pada pukul 18.14 WIB, menurut pamantauan CCTV di sisi barat, justru terlihat sejumlah demonstran mengoleskan pasta gigi di sekitaran mata yang menandakan mereka siap-siap jika nanti polisi memakai gas air mata.

"Pada 18.14 WIB massa oles pasta gigi. Mereka persiapan kalau akan rusuh," katanya.

Menurut pemantauan CCTV, sebagian sebagian demonstran terlihat menghalangi massa yang lain yang ingin menyerang anggota polisi.

"Ini sesama massa memang ada yang menghalangi upaya untuk menyerang polisi. Ada upaya-upaya melakukan penyerangan, tapi dihadang massa lain. Kelihatannya ada pro dan kontra," kata Awi.

Sekitar pukul 19.10 WIB, sebagian demonstran beringas dan menyerang polisi dengan mamakai bambu dan batu. Karena diserang terus, terpaksa polisi menembakkan gas air mata untuk meredam aksi agar tak berlanjut rusuh. Ada tiga kali tahapan yang dilakukan polisi sebelum menembakkan gas air mata.

"Pada 19.33 WIB akhirnya gas air mata ditembak pertamakali. Sehingga mereka berlarian. Pukul 19.41 WIB gas air mata gelombang kedua dan pukul 19.48 WIB ada tembakan gas air mata lagi ketiga," katanya.

Upaya memukul mundur sekelompok demonstran yang dilakukan aparat keamanan kemudian dibalas dengan aksi perusakan pada pukul 19.53 WIB.

Pada pukul 20.01 WIB, sebagian demonstran membakar beberapa kendaraan aparat keamanan.

Sekitar jam 21.15 WIB, kekacauan yang dibuat sekelompok demonstran mereda.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian ketika itu segera memerintahkan pasukan untuk mundur.

"Kapolri dan kapolda naik panggung untuk menghentikan tembakan gas air mata," kata dia.

Dalam aksi demonstrasi yang berujung rusuh tersebut, polisi mengamankan 10 orang yang dianggap bertanggungjawab.

Tetapi setelah diperiksa, mereka dilepaskan lagi.

BERITA MENARIK LAINNYA:

Dadang: Ahmad Dhani Harus Ditindak, Biar Demokrasi Tak Kampungan

Ahok Diserang, Ruhut: Makin Kencang, Makin Bagus

Ruhut Ingatkan Jangan Mimpi Gulingkan Jokowi seperti Gus Dur

Apakah Buni Yani Segera Jadi TSK? Ini Jawaban Bareskrim Polri

Jika Gelar Perkara Kasus Ahok Dibuka, Ini yang Paling Ditakutkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI