Suara.com - Pascaaksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan umat Islam, di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016) kemarin, Kementerian Agama RI gelar jalan kerukunan beragama nasional di sepanjang jalan Thamrin, Minggu (6/11/2016) pagi ini.
Menteri Agama, Lukman Hakim mengatakan gerak jalan tersebut dilaksanakan sekaligus memperingati hari tahun Niciren Syosyu Indonesia.
"Tentu selaku Menag, saya merasa bersyukur pagi hari ini kita bisa hadir di sini dalam rangka gerak jalan kerukunan dalam rangka memperingati ulang tahun Syosyu," kata Lukman di depan Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2016).
Lukman melanjutkan gerak jalan yang dilaksanakan pagi tadi bukan semata-mata untuk menjaga kesehatan, melainkan juga merawat kerukunan ummat beragama di Indonesia.
"Gerak jalan kerukunan ini tidak hanya semata menjaga kerukunan, stamina dan kesehatan. Tapibtidak kalah penting ini dimaksudkan agar kerukunan tetap bisa kita jaga dan pelihara," ujar Lukman.
Menurut Lukman, keragaman sudah menjadi karakter bangsa Indonesia. Namun demikian, di tengah keragaman tersebut harus hadir sikap toleransi agar kerukunan tetap terjaga.
"Kerukunan sebenarnya sudah menjadi karakter bangsa ini yang beragam, bangsa yang besar dan ada pada dirinya keragaman itu. Dan kerukunan menjadi sesuatu yang tidak asing bagi kita," tutur Lukman.
Lukman mengimbau supaya masyarakat tetap menjaga kerukunan antar sesama bangsa Indonesia, terlepas adanya perbedaan satu sama lain.
Ia juga mengatakan, di antara pembeda lainnya, Agama merupakan salah satu pembeda yang sangat rentan untuk disalahgunakan terutama sebagai pemecah belah bangsa. Sebab itu, kerukunan umat beragama harus tetap dirawat.
"Namun kita tidak bisa pasrah begitu saja terhadap kondisi kerukunan karena harus dirawat. Agama menjadi faktor yang penting untuk tetap rukun," kata Lukman.