Bersalah, 'Teroris Amerika' Ini Divonis 8 Tahun

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Minggu, 06 November 2016 | 05:16 WIB
Bersalah, 'Teroris Amerika' Ini Divonis 8 Tahun
Ilustrasi pengadilan [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang remaja asal Arizona yang dianggap FBI sebagai "teroris Amerika" pada Jumat divonis delapan tahun penjara dan masa percobaan seumur hidup karena merencanakan aksi pengeboman di kantor kendaraan bermotor pemerintah.

Orang tua Mahin Khan, 18 tahun, mengatakan anaknya yang kini berstatus terdakwa itu mengidap keterbelakangan mental.

Khan divonis hukuman penjara lebih lama satu tahun dari ancaman minimal dalam persidangan emosional di Phoenix setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan yang dilakukan saat masih anak-anak.

Penduduk Tucson itu mengaku bersalah bulan lalu atas tiga kejahatan, diantaranya terorisme, konspirasi aksi terorisme, dan penyalahgunaan senjata.

Jaksa Maricopa County sepakat untuk membuat kisaran hukuman dari tujuh sampai 14 tahun penjara setelah mempertimbangkan pembelaan pihak Khan. Jika mengikuti ketentuan biasanya pelaku dapat dijerat penjara seumur hidup.

Khan yang tampak diborgol dan mengenakan seragam tahanan itu menolak berkomentar saat pembacaan vonis.

Orang tuanya bersama puluhan sanak-saudara beserta pendukungnya meminta keringanan putusan Hakim Dean Fink. Mereka menyatakan terdakwa adalah anak muda yang terbelakang dan memiliki sejarah penyakit mental.

"Saya berharap, hakim dapat melihat kenyataan bahwa ia anak yang bingung dan hilang arah sehingga membutuhkan pertolongan," kata Atif Khan, ayah terdakwa.

Atif menambahkan, terdakwa telah menunjukkan rasa bersalah atas perbuatannya.

Khan yang dianggap orang tuanya mengidap autisme dan kondisi mental seperti anak 12 tahun, ditangkap pada Juli setelah diawasi FBI selama beberapa tahun.

Namun situasinya menjadi cukup serius setelah Khan berbicara ke petugas FBI yang menyamar bahwa dia ingin membunuh ratusan penduduk Arizona. Dia mengaku akan melakukannya sendirian, kata saksi persidangan.

Saksi FBI mengatakan Khan adalah "teroris Amerika" dan setia terhadap ISIS, kelompok ektremis yang menguasai Suriah dan Irak serta mengaku bertanggung jawab atas insiden pengeboman serta serangan senjata di beberapa negara.

Khan didakwa atas kejahatan merencanakan serangan di kantor Divisi Kendaraan Bermotor, Phoenix.

"Tiap warga Arizona berhak untuk merasa aman, siapapun yang mengancam hal itu berhak dipenjara," kata Jaksa Agung Arizona Mark Brnovich di luar ruang sidang. "Saya pikir keadilan telah ditegakkan." (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI