Bersalah, 'Teroris Amerika' Ini Divonis 8 Tahun

Rizki Nurmansyah
Bersalah, 'Teroris Amerika' Ini Divonis 8 Tahun
Ilustrasi pengadilan [Shutterstock]

Terdakwa mengidap keterbelakangan mental.

Suara.com - Seorang remaja asal Arizona yang dianggap FBI sebagai "teroris Amerika" pada Jumat divonis delapan tahun penjara dan masa percobaan seumur hidup karena merencanakan aksi pengeboman di kantor kendaraan bermotor pemerintah.

Orang tua Mahin Khan, 18 tahun, mengatakan anaknya yang kini berstatus terdakwa itu mengidap keterbelakangan mental.

Khan divonis hukuman penjara lebih lama satu tahun dari ancaman minimal dalam persidangan emosional di Phoenix setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan yang dilakukan saat masih anak-anak.

Penduduk Tucson itu mengaku bersalah bulan lalu atas tiga kejahatan, diantaranya terorisme, konspirasi aksi terorisme, dan penyalahgunaan senjata.

Baca Juga: Kasus Korupsi Timah, Rusbani Dituntut 6 Tahun Penjara

Jaksa Maricopa County sepakat untuk membuat kisaran hukuman dari tujuh sampai 14 tahun penjara setelah mempertimbangkan pembelaan pihak Khan. Jika mengikuti ketentuan biasanya pelaku dapat dijerat penjara seumur hidup.

Khan yang tampak diborgol dan mengenakan seragam tahanan itu menolak berkomentar saat pembacaan vonis.

Orang tuanya bersama puluhan sanak-saudara beserta pendukungnya meminta keringanan putusan Hakim Dean Fink. Mereka menyatakan terdakwa adalah anak muda yang terbelakang dan memiliki sejarah penyakit mental.

"Saya berharap, hakim dapat melihat kenyataan bahwa ia anak yang bingung dan hilang arah sehingga membutuhkan pertolongan," kata Atif Khan, ayah terdakwa.

Atif menambahkan, terdakwa telah menunjukkan rasa bersalah atas perbuatannya.

Baca Juga: Lebih dari Sekadar Aborsi: Kebijakan Trump Bisa Picu Krisis Kesehatan Global

Khan yang dianggap orang tuanya mengidap autisme dan kondisi mental seperti anak 12 tahun, ditangkap pada Juli setelah diawasi FBI selama beberapa tahun.