Suara.com - Ratusan orang dilarikan ke rumah sakit menyusul ricuh demo umat Islam di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016) malam. Sedikitnya ada 160 pendemo yang dilarikan ke RS akibat terkena pelontar gas air mata.
"Ada 160 pendemo kena gas air mata, itu sangat perih saya juga tidak kuat menahan itu ya, sudah dirawat jalan," kata Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/2016).
Selain dari pihak pengunjuk rasa, kata Boy, 100 personel polisi juga mengalami luka-luka, ada juga dari petugas pemadam kebakaran. Beberapa petugas yang terluka saat ini masih dirawat di Biddokes Polda Metro Jaya.
"Ada 100 anggota ya mengalami luka. Tinggal ada 11 (korban luka), masih di Biddokes Polda Metro. Ada yang kepalanya bocor akibat timpukan pendemo," ujar Boy.
Sebelumnya Awi mengatakan ada satu korban meninggal dari pendemo bernama M. Syachrie Oy Bcan (55).
"Iya dia seorang guru mengaji penyakit asmanya kambuh. dia nggak kuat saat harus berdesak-desakan dan berjalan jauh di lokasi yang bercuaca panas," kata Kepala bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Awi Setiyono kepada wartawan, Sabtu (4/11/2016).
Mantan Kabid Humas Polda Jatim menjelaskan bahwa jenazah Syachrie pada malam pukul 22.00 WIB langsung dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya di Desa Binong Permai, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Sudah langsung dibawa pihak keluarga ya semalam," ujar Awi.