Suara.com - Usai rapat terbatas secara mendadak di Istana, Sabtu (5/11/2016) dini hari, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa sebagai negara demokrasi Presiden menghargai proses penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa yang dilakukan hari ini dengan dengan tertib dan damai.
"Terimakasih kami kami sampaiakn kepada ulama, kyai, habaib, ustadz, yang telah memimpin umatnya yang menyejukan sehingga sampai Magrip tadi berjalan dengan tertib dengan damai," kata Kepala Negara.
Namun, Kepala Negara menyesalkan demonstrasi yang awalnya berlangsung damai dan tertib, mendadak diwarnai kerusuhan pada malam hari.
"Tetapi, kita menyesalkan kejadian ba'da Isya yang seharusnya sudah bubar, tetapi menjadi rusuh. Dan ini kita lihat ditunggangi aktor politik yang manfaatkan situasi," kata Jokowi.