Suara.com - Setelah adzan Isya, massa dari sejumlah organisasi kembali melempar berbagai benda keras ke arah pasukan polisi dan tentara yang menjaga Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Sambil berteriak takbir, mereka berusaha mendekati aparat keamanan. Belum diketahui siapa yang memicu kekacauan ini.
Melihat reaksi massa yang mulai panas lagi, polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Untuk mencairkan konsentrasi massa, petugas keamanan juga mengoperasikan water cannon.
Terkena asap gas air mata dan semprotan air dari armada water cannon, massa terlihat kocar-kacir.
Tetapi, mereka tidak mau mundur. Massa terlihat tetap beruaha merapatkan barisan.
Meskipun demonstrasi ormas Islam di depan Istana Merdeka sudah melewati batas yaitu jam 18.00 WIB, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan tidak mau memaksa membubarkan mereka.
"Kita tungguin kita sama-sama duduk di sini," kata Iriawan di Silang Monas.
Kapolda menekankan demonstrasi ormas Islam harus ditangani secara persuasif.
"Saya tidak bubarkan saya akan menginap dengan mereka. Nggak usah dipaksa. Mau tidur sama saya," katanya.