Kapolri Sebut 25 Delegasi Pendemo akan Diterima Masuk ke Istana

Jum'at, 04 November 2016 | 12:45 WIB
Kapolri Sebut 25 Delegasi Pendemo akan Diterima Masuk ke Istana
Kapolri Tito Karnavian memantau langsung pengamanan aksi demonstrasi ormas keagamaan di kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat (4/11/2016). [Suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memantau langsung personel kepolisian yang melakukan pengamanan aksi demonstrasi ormas keagamaan di kawasan silang Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Tito mengatakan, jika dirinya telah melakukan koordinasi dengan koordinator massa pendemo yang menggelar aksi menuntut petahana Gubernur DKI Jakarra Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk diadili terkait dugaan penistaan agama.

"Kita ketahui hari ini ada demo bersama, yang berkaitan dengan kasus pelaporan Pak Basuki Tjahaja Purnama. Kita sudah koordinasi dengan koordinator demo termasuk korlap-korlapnya. Mereka merencanakan untuk demo di depan istana saja. Kemudian nanti setelah solat Jumat ada orasi," terangnya. Tito.

Menurut dia, nantinya pihak istana akan menerima 25 perwakilan massa dari sejumlah ormas Islam. Rencananya, Tito menambahkan, mereka akan diterima oleh jajaran kabinet menteri dari Presiden Joko Widodo.

"Ada 25 orang delegasi yang masuk ke istana, dan kemungkinan besar akan diterima oleh Menkopolhukam, Mensetneg dan Menag," kata Tito.

Dia juga meminta massa pendemo tidak menggelar aksi di gedung DPR karena ada perwakilan dari Komisi III di istana yang akan menerima delegasi dari para pendemo.

"Akan hadir juga dari komisi III, sehingga rekan-rekan tidak perlu ke DPR. karena kalau ke DPR, selain nanti akan mengganggu lalu lintas kasian masyarakat yang lain," ungkapnya.

Dia juga menghimbau agar para pendemo tidak melakukan aksi menginap di DPR, karena berpotensi mengganggu aktivitas masyatakat.

"Kita tidak izinkan rekan pendemo menginap di DPR, karena akan mengganggu masyarakat, tidak ada manfaatnya. Kalau ingin menyampaikan aspirasinya nanti akan didengar," kata Tito.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI