Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsnono menemukan satu orang yang tengah memakai sorban berteriak Allahu Akbar-Allahu Akbar seorang diri di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016).
Sumarsnono awalnya menilai lelaki tersebut bagian dari organisasi masyarakat Islam yang akan melakukan aksi unjuk rasa menuntut pemerintah dan Bareskrim Polri memproses hukum kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ternyata, setelah ditelusuri orang tersebut mengalami gangguan jiwa.
"Tadi saya di depan Istana ada satu orang warga bersorban teriak-teriak Allahu Akbar sendirian. Rupanya itu memang lagi tidak normal, ternyata setelah dipinggirkan memang sakit jiwa," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta.
Sumarsono mengimbau masyarakat Indonesia khususnya ormas Islam yang akan menyampaikan aspirasinya tak terpancing provokasi.
"Karena itu, masing-masing harus tetap jaga diri mengendalikan diri semua. Dan masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa," katanya.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini juga telah mengingatkan petugas Satpol PP DKI Jakarta untuk persuasif dan humanis dengan para pendemo.
"Kemudian masyarakat saya yakin sudah dewasa. Mudah-mudahan tidak terpancing emosi dan imbauan para tokoh ulama semalam sudah sejuk. Selebaran spanduk, stiker (bertuliskan kita semua bersaudara) sudah dimana-mana," katanya.