Anies Geli dan Tegang Ditanya-tanya Soal Gaya Pakaian Hari Ini

Kamis, 03 November 2016 | 21:02 WIB
Anies Geli dan Tegang Ditanya-tanya Soal Gaya Pakaian Hari Ini
Anies Baswedan di Tamansari, Jakarta Barat [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penampilan calon gubernur Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, saat kampanye hari ini, beda. Anies yang biasanya tampil formal dengan kemeja, celana kain, dan sepatu pantofel, kali ini tidak demikian. Meski kemeja putihnya masih tetap dipakai, untuk bawahan, dia hanya mengenakan celana casual dan sepatu kets.

Anies kemudian menceritakan penampilannya. Sepatu yang ia kenakan hari ini adalah sepatu lama. Sepatu tersebut ia pakai karena dirasa serasi dengan celana.

"Ini sepatu saya dari zaman dulu. Sebetulnya saya itu gonta-ganti, selalu ya pakai pantofel. Ya pakai ini sesuai kebutuhan saja. Saya pakai celana coklat bagusnya pakai sepatu ini," kata Anies sambil memperlihatkan sepatu di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (3/11/2016).

Pasangan Sandiaga Uno juga menjelaskan kenapa punya kebiasaan memasukkan kemeja ke dalam celana.

"Saya selalu pakai baju dimasukkan dari zaman dulu, nggak berubah. Suka pakai kaos, tapi bukan acara kayak gini (kampanye) kalau weekend. Anda malah perhatiin style juga. Soalnya (sepatu) coklat, ikat pinggangnya juga coklat," ujar Anies.

Sambil bercanda dengan para wartawan, Anies mengaku geli sekaligus tegang ditanya-tanya soal penampilan.

"Saya geli ditanyain ini tuh. masa yang kaya gini tegang sih, ditanyain sepatu dan lain-lain," kata Anies sembari tertawa bersama para wartawan.

Anies juga menceritakan ukuran sepatunya.

"Sepatu ini biasa saya pakai kalau jalan, udah dua tahun, kaki saya size 44, kalau pakai pantofel saya size 43. Kalau sepatu olahraga saya size 44," ujar Anies.

Sedangkan sepatu pantofel yang sering ia pakai, katanya, sudah berumur lima tahun. Ia mengaku jarang ganti sepatu.

"Sepatu jalan (pantofel) itu sepatu yang sudah saya pakai 5 tahun, yang saya pakai itu. sebetulnya sepatu itu sudah agak peot sih sekarang, sudah lima tahun. Saya itu jarang ganti sepatu loh," kata Anies.

Dapat curhat warga

Selama kunjungan, dia mendapat banyak laporan dari warga. Ketua RW 7, Kelurahan Tamansari, Amirullah, melaporkan tentang aplikasi Qlue. Aplikasi yang merupakan program pemerintah untuk sarana pengaduan masyarakat kepada pemerintah dikatakan tidak efektif, bahkan berdampak negatif.

"Kalau bisa, Pak Anies, (aplikasi) Qlue itu ditingkatkan lagi. Selama ini, buat saya sebagai pengurus RW, Qlue itu menyesatkan," kata Amirullah.

Amirullah menilai aplikasi Qlue sebagai hal yang menyesatkan karena banyak aduan masuk yang justru menyusahkan masyarakat kecil. Dia mencontohkan tentang laporan keberadaan pedagang kaki lima di atas trotoar jalan.

"PKL di atas trotoar itu memang melanggar perda, tetapi kalau misalkan saluran itu masih bisa berjalan dan kami rapikan, ya masih bisa dikeruklah. Qlue itu memang ada baiknya, tapi dipakai juga jadi alat yang bersifat sentimen ke PKL," ujar Amirullah.

Meski demikian, kata Amirullah, aplikasi Qlue juga memiliki sisi baik yaitu mempermudah laporan warga langsung ke Gubernur DKI Jakarta. Sebab itu, Amirullah meminta kepada Anies jika kelak terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, supaya fitur dan fungsi Qlue bisa diperbaiki lagi.

Anies mengatakan peran pengurus RT dan RW harus ditingkatkan. Khususnya terkait kehadiran para pengurus RT dan RW pelayanan  masyarakat di tingkat warga.

Anies juga mengatakan akan  mengembangkan aplikasi laporan warga seperti Qlue dengan menyertakan program kerja pemerintah dan dinas-dinas di dalamnya. Katanya, hal itu penting untuk dilakukan agar para pengurus RT dan RW dapat mengikuti pergerakan pemerintah daerah, khususnya terkait apa saja yang akan dicapai atau dibangun.

"Jadi, warga juga tahu apa yang lagi mau kami bangun. Hal yang mau dikembangkan itu informasi agar RT dan RW dan warga, bisa mengawasi kami," kata Anies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI