Nyelonong ke Stasiun, Kereta Ini Tabrak Kereta Berhenti, 17 Tewas

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 03 November 2016 | 16:20 WIB
Nyelonong ke Stasiun, Kereta Ini Tabrak Kereta Berhenti, 17 Tewas
Tabrakan kereta di Karachi, Pakistan. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 17 orang tewas sementara 50 lainnya cedera dalam insiden tabrakan kereta yang terjadi di Karachi, Pakistan, Kamis (3/11/2016) dini hari.

Sejumlah saksi mata menggambarkan kengerian yang terjadi saat salah satu kereta meluncur deras ke Stasiun Quaidabad dan menghantam kereta lainnya yang sedang berhenti. Suara benturan keras disusul teriakan-teriakan orang yang terjepit di dalamnya.

Petugas dengan peralatan pemotong logam pun dikerahkan. Menurut keterangan sejumlah pejabat terkait, seluruh korban yang berada di dalam bangkai kereta sudah berhasil dievakuasi.

"Tidak ada yang tertinggal di dalam," kata pejabat administratif Karachi, Ijaz Ahmad Khan.

Sebagian besar korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Jinnah, di Karachi. Mereka berteriak kesakitan sembari mendapat pertolongan dari para tenaga medis.

"Saya sekarat, saya sekarat, tolong, tolong, saya sekarat," kata seorang korban bernama Abdul Ghaffar, (55), saat sejumlah dokter sedang berusaha menggerakkan kaki dan tangannya.  Ia diketahui mengalami sejumlah cedera, sementara anak dan istrinya juga mengalami luka-luka.

Beberapa korban lainnya tampak syok dan tidak bisa berkata-kata. Ada seorang lelaki yang bahkan harus diamputasi sebelah kakinya.

Hingga kini jumlah korban masih dihitung. Diyakini, ada sekitar 1.000 penumpang dalam kedua kereta saat insiden terjadi, kata Nasir Nazeer, seorang petugas administratif Karachi.

Kecelakaan ini melibatkan kereta Zakria Express yang meluncur dari Kota Multan, dan Fareed Express, kereta dari Lahore yang sedang berhenti di Stasiun Quaidabad.

Kecelakaan ini memicu dihentikannya seluruh perjalanan kereta di negeri itu. Belum diketahui pasti apa penyebab terjadinya kecelakaan. (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI