Soal Ahok, Yusril Ingat Kejadian Film "Fitna"

Tomi Tresnady Suara.Com
Kamis, 03 November 2016 | 07:14 WIB
Soal Ahok, Yusril Ingat Kejadian Film "Fitna"
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra di kantor DPW PAN DKI Jakarta [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi masyarakat yang berbasis Islam akan menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta pada hari Jumat, 4 November 2016.

Mereka menilai gubernur yang akrab disapa Ahok itu telah melakukan penistaan terhadap Islam, meskipun banyak tokoh Islam lainnya tak mempermasalahkan ucapan Ahok saat mengutip Alquran surah Al Maidah ayat 51.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menganggap demo besar-besaran ini hanya "kemubaziran belaka". Menurutnya, energi akan terbuang begitu besar jika hanya menuntut Ahok diperiksa, ditangkap an diadili.

Mantan Menteri Kehakiman dan HAM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan, Ahok setelah meminta maaf kepada umat Islam selanjutnya berjanji untuk mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh agar bisa paham dan mengerti perasaan umat Islam.

"Jika Ahok bersedia mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh bukan mustahil dia akan tertarik memeluk Islam dengan kesadarannya sendiri. Ahok bisa aja seperti Arnouud van Doorn, politisi Partai Kebebasan di Belanda, yang punya andil dalam membuat Film Fitna yang menghebohkan karena mendeskreditkan Islam, akhirnya sukarela memeluk Islam setelah mempelajari Islam dengan seksama," ujar Yusril seperti dalam rilis yang diterima Suara.com, Kamis (3/11/2016).

Yusril juga berharap demo 4 November tidak berubah jadi kerusuhan dan tindak kekerasan yang tentunya akan merugikan kepentingan bangsa."Aparat keamanan juga harus bersikap ekstra hati-hati. Jangan sampai ada korban tertembak dalam demo ini. Ingat peristiwa 1966 dan 1998."

Selain itu, Yusril juga menegaskan jika Pilkada DKI Jakarta yang digelar 15 Februari 2017 mendatang tetap harus digelar secara jujur dan adil bagi semua kontestan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI