SBY: Tuntutan Tak Didengar, Sampai Lebaran Kuda Tetap Ada Demo

Rabu, 02 November 2016 | 13:35 WIB
SBY: Tuntutan Tak Didengar, Sampai Lebaran Kuda Tetap Ada Demo
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016). [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang demonstrasi yang dilakukan ormas Islam di Jakarta pada Jumat (4/11/2016), Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengajak refleksi diri mengenai apa sesungguhnya permasalahan yang terjadi.

"Mari bertanya sebenarnya apa masalah yang kita hadapi ini, dan kenapa di seluruh Tanah Air rakyat melakukan protes dan unjuk rasa," kata mantan Presiden di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/11/2016).

Yudhoyono mengatakan demonstrasi merupakan hak konstitusi warga negara.

Demonstrasi yang akan dilakukan ormas Islam di depan Balai Kota dan Istana Merdeka nanti mengangkat isu dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Yudhoyono mendukung demonstrasi asalkan dilakukan dengan menaati aturan hukum.

Yudhoyono kemudian menyontohkan ketika masih menjabat Kepala Negara. Dia mengaku selalu mengutus staf pribadi untuk mencatat apa saja aspirasi yang disampaikan masyarakat yang demonstrasi. Aspirasi yang disampaikan dalam demonstrasi massa bisa menjadi masukan untuk menyelesaikan masalah.

Menurut dia jika aspirasi publik tidak ditanggapi pemerintah, bisa jadi kekecewaan akan terus menumpuk dan menciptakan reaksi yang lebih kuat dari masyarakat.

"Barangkali tuntutannya tidak didengar, kalau sama sekali tidak didengar sampai lebaran kuda tetap ada demonstrasi unjuk rasa," ujar dia.

Yudhoyono berharap pemerintah dan para pengambil keputusan dapat mendengarkan aspirasi masyarakat agar bangsa ini tetap aman.

"Mari bikin mudah urusan ini jangan dipersulit, sering bikin gaduh sering tidak tidur, tapi masalah tidak bisa diatasi. Tidak mungkin tidak ada sebab, mari lihat dari sebab akibat. Tidak mungkin ada rakyat berkumpul untuk happy-happy, jalan-jalan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI