Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut dua, Sandiaga Uno, kampanye di Jalan Bangun Nusa III, Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Selasa (1/11/2016). Dia diterima di rumah tokoh masyarakat bernama Haji Wito.
Menurut warga bernama Dinda (37), Sandiaga sudah dua kali datang ke kampungnya. Sementara calon gubernur dan wakil gubernur yang lain belum pernah berkunjung ke sana.
"Baru Pak Sandiaga Uno saja yang ke sini. Sudah dua kali ke sini juga," kata Dinda di Jalan Bangun Nusa III.
Dinda mengatakan pada pilkada Jakarta tahun 2012, warga di daerahnya paling banyak memilih pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurut dia ketika itu warga menyukai Jokowi, bukan Ahok.
"Dulu yang menang Jokowi. Karena Jokowinya lho mas, bukan karena Ahoknya. Soalnya di sini kebanyakan orang Jawa. Ahok di sini sudah jelek mas. Terutama karena kebijakan gusur-gusur itu," ujar Dinda.
Pun demikian juga pada pemilu presiden tahun 2014, peraih suara terbanyak di daerah ini adalah pasangan Jokowi - Jusuf Kalla. Sementara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kalah telak.
"Pak Prabowo kalah jauh mas di sini. Di sini itu milihnya masing-masing. Nggak ada tokoh yang menentukan pilihan warga sini," tutur Dinda.
Di pilkada tahun 2017, Dinda mengaku lebih tertarik kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sandiaga, menurutnya, memiliki karakter yang kalem dan berwibawa.
"Sandiaga itu orangnya kalem, wibawa. Mudah-mudahan bijaksana juga. Pak Anies juga gitu kalau dilihat di TV. Kalau Ahok itu, kan meledak-ledak begitu mas. Orang dimarahi semua sama dia. Kalau Agus saya belum begitu tahu," kata Dinda.
"Di sini yang penting adil dan bijaksana. Sekarang kan banyak pemimpin yang korupsi. Kita kenalnya sama Anies-Sandi, paling pilihnya ya ini. Ngapain pilih yang lain. Kebanyakan di sini kayaknya akan pilih Anies-Sandi," Dinda menambahkan.
Hal yang sama juga diakui Madi (56). Dia mengatakan Sandiaga satu-satunya kandidat yang mau datang ke kampungnya dan berdialog langsung dengan masyarakat. Namun demikian, dia belum memastikan akan memilih pasangan yang diusung koalisi Partai Gerindra dan PKS tersebut.
"Baru dia (Sandiaga) saja yang datang ke sini. Belum ada yang bicara soal Pilkada sih di sini. Jadi belum ketahuan. Mau lihat-lihat dulu kira-kira yang cocok dalam hati siapa," kata Madi.
Madi menilai baik dan buruknya seorang kandidat akan terlihat dari perilaku mereka. Jika kandidat tersebut bagi-bagi uang kepada warga agar dipilih, sudah pasti kandidat tersebut tidak bagus.
"Saya nggak pilih bukan karena uang. Kalau saya yang tidak ngasih uang itu yang bagus. Kalau ngasih uang berarti itu nggak bagus," ujar Madi.
Madi mengaku tidak asing dengan Anies dan Sandiaga. Sebab itu, dia cukup senang dengan kedatangan Sandiaga.
"Saya tahu pak Anies dan Pak Sandi ya di media itu. Senanglah kalau didatangi begini. Jadi ketahuan orangnya begini. Ini tokoh-tokoh semua di sini yang kumpul. Jadi kalau sudah didatangi begini, ya bisa jadi dia (Anies-Sandiaga) yang dipilih," kata Madi.
Warga bernama Iwan (34) mengungkapkan di kampungnya sudah ada tim sukses pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Anak pak ketua RW itu timnya Agus. Tapi baru Sandi doang yang datang ke sini," kata Iwan.
Menurut Iwan kampungnya didominasi tiga partai yaitu Golkar, Demokrat, dan PDI Perjuangan.
"Golkar di sini banyak, Demokrat juga banyak, PDIP juga. Soalnya pak RW-nya dulu orang Golkar. Tapi sekarang nggak tahu deh," kata Iwan.
Suara.com - BERITA MENARIK LAINNYA:
Warga Jakarta Bicara Soal Demo 4 November, Sikap Mereka Keren
Demo 4 November, Fadli Zon: Jokowi Jangan Kabur, Harus di Istana
Merinding, Bawa Mayat Pakai Taksi, Potong 13 Bagian di Toilet
Mega: Ini Abad 21, Pilih Pemimpin karena Agama, Nggak Lucu Lagi