Suara.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, selama ini lebih banyak kampanye secara terpisah. Mengapa demikian?
"Karena kita titik awalnya juga baru, beda dengan yang lain, yang satu sudah satu tahun, yang satu sudah lima tahun, nah kita kan baru," kata Sylviana ketika mengunjungi kediaman tokoh Betawi di Radio Dalam, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Menurut Sylviana kampanye model seperti itu merupakan bagian strategi politik untuk meningkatkan elektabilitas menjelang pilkada yang akan diselenggarakan 15 Februari 2016.
Dengan kampanye secara terpisah, kata Sylviana, kerja menjadi lebih efektif dan efisien.
"Kalau kita berdua-dua kan ada waktu yang terbuang, mestinya kita ke dua tempat, jadinya cuma satu tempat. Makannya kita sadar betul (kampanye beda tempat)," tutur dia.
Kendati demikian, kata Sylviana, bukan berarti tidak ada momen dimana mereka kampanye bersamaan.
"Insya Allah sebentar lagi kita turun (sama-sama)," kata mantan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Hari ini, Sylviana mengunjungi rumah tokoh Betawi, Syah Manaf, di Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Kunjungan ini untuk silaturahmi dan untuk membicarakan permasalahan yang dihadapi masyarakat Betawi.
"Beliau yang mendidik saya supaya makin mengerti tentang masyarakat Betawi, dan bagaimana kita sama-sama maju bersama warga Betawi tanpa harus mengangkat primordialis, tapi kita ingin betul-betul, kalau bukan kita, siapa lagi yang mengangkat masyarakat Betawi. Supaya kita egaliter terus kita maju bersama-sama dengan suku bangsa lainnya," kata Sylviana.
Bagi Sylviana, Syah Manaf sudah menjadi orangtua sendiri. Sejak kecil sampai mengenyam pendidikan di bangku kuliah, Sylviana mendapatkan didikan dari sesepuh PPP itu.
"Beliau yang mendidik saya bagaimana rasa empati dan kepedulian terhadap masyarakat Betawi," kata Sylviana.
Sylviana maju bersama Agus diusung oleh Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN.
Pasangan nomor urut satu menghadapi pasangan Basuki Tjahaja Purnama Ahok (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat yang merupakan nomor urut dua serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang mendapatkan nomor urut tiga.
Ahok dan Djarot didukung Hanura, Nasdem, Golkar, dan PDI Perjuangan, dan PPP kubu Djan Faridz. Sedangkan Anies dan Sandiaga Uno didukung oleh Gerindra dan PKS.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Warga Jakarta Bicara Soal Demo 4 November, Sikap Mereka Keren
Demo 4 November, Fadli Zon: Jokowi Jangan Kabur, Harus di Istana
Merinding, Bawa Mayat Pakai Taksi, Potong 13 Bagian di Toilet
Mega: Ini Abad 21, Pilih Pemimpin karena Agama, Nggak Lucu Lagi