Youngki tidak menolak demonstrasi karena itu hak setiap warga negara Indonesia. Tetapi untuk kasus Ahok, menurut dia, lebih baik dikembalikan ke proses hukum.
"Menolak tidak, tapi tetap harus dikontrol, tapi kan tidak seperti itu, nggak ujug-ujug kita langsung aksi meminta Ahok ini bertanggungjawab, kita serahkan ini kepada hukum," katanya.
Youngki mengajak masyarakat kembali ke Pancasila sebagai ideologi dasar negara ini.
"Kita bersaing sehat, dan tidak mencaci maki, karena umat islam di Indonesia ini dengan berbagai suku dan agama itu harusnya rukun dengan ideologi Pancasila itu," tutur dia
Hal senada juga diungkapkan Joshua Napitupulu (38). Menurut dia masyarakat Jakarta sudah cerdas dan tak akan terpengaruh isu SARA.
"Sederhana kok, masyarakat Jakarta hari ini sudah pintar dan cerdas, kita juga tidak menutup mata ini merupakan efek domino dari peryataan gubernur DKI Ahok saat itu, tapi saya rasa masyarakat Jakarta sudah cerdas, untuk hal SARA hari ini selesailah," katanya.
Joshua berharap peristiwa yang datang bertubi-tubi menjelang pilkada Jakarta menjadi pembelajaran politik bagi masyarakat.
"Hari ini saya tidak bicara setuju dan menolak, hal ini bisa dijadikan pembelajaran politik bagi masyarakat Jakarta, kalau bicara saya setuju saya katakan, saya sendiri sebagai non muslim, tapi bicara saya menolak juga saya rasa itu, unjuk rasa (FPI) merupakan hak konstitusi semua masyarakat Indonesia, namun kemana arah unjuk rasa saat ini, itu yang kita batasi," kata dia. (M. Novi Verdiansyah)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Agus Meroket Ancam Ahok, karena SBY atau Annisa Pohan?