Suara.com - Usai diterima Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Anton Medan percaya polisi dapat mengamankan demonstrasi ormas Islam yang akan diselenggarakan pada Jumat (4/11/2016) mendatang.
"Silakan demonstrasi dilindungi undang-undang, tetapi dengan catatan jangan melakukan tindakan anarkis kekerasan kepolisian menjamin masyarakat siapapun," kata Anton di Polda Metro Jaya, Senin (31/10/2016).
Anton berharap polisi bertindak tegas jika mengetahui ada orang yang melakukan tindakan kekerasan saat demo nanti.
Anton menegaskan jangan sampai demo 4 November ditunggangi kepentingan politik tertentu.
Anton yang bernama asli Tan Hok Liang berhadapan secara langsung dengan massa yang anarkis demi membela Tanah Air agar tetap damai.
"Saya tidak ingin Islam itu dikecilkan silakan berpolitik untuk kepentingan agama, tetapi jangan agama dijadikan alat politik saya merasa Islam direndahkan. Kedua, saya sebagai anak bangsa, saya tidak mau Pancasila diinjak-injak dihina oleh siapapun saya siap untuk melawannya baik dengan hukum rimba akan saya hadapi untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya.
Anton menegaskan sikapnya tidak berpihak Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Demo 4 November salah satu alasannya untuk meminta pemerintah mendukung proses hukum terhadap Ahok karena dinilai menistakan agama.
"Oh tidak. Anda jangan mancing saya ini nggak ada urusan Ahok, nggak ada," kata Anton.
Anton bertemu Kapolda semata-mata karena sekarang ini sebagian warga resah jika demo tersebut nanti rusuh.
Anton yang merupakan pendiri Pesantren At Ta'ibin juga akan aksi damai dengan menyelenggarakan acara dzikir dan doa bersama agar aksi 4 November berjalan tertib.