Demokrat Minta Kapolda Cabut Perintah Tembak Perusuh 4 November

Minggu, 30 Oktober 2016 | 17:08 WIB
Demokrat Minta Kapolda Cabut Perintah Tembak Perusuh 4 November
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru bicara Partai Demokrat Andi Nurpati mendesak Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mencabut perintah tembak di tempat bagi pedemo pada Jumat (4/10/2016) yang membuat kerusuhan. Menurut Andi perintah tersebut bisa memicu emosi demonstran.

"Saya sebagai pengurus dan jubir meminta dan mengimbau kepada kapolda yang akan tembak pendemo (perusuh) agar semoga itu dicabut kembali. Karena ini akan meningkatkan emosional mereka menghadapi demo seperti itu," ujar Andi di Kedai Dua Nyonya, Cikini, Menteng Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).

Andi menilai rencana demonstrasi 4 November tidak ada kaitan dengan pilkada Jakarta, melainkan efek dari penyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kemudian ditafsirkan menistakan agama.

"Karena bukan soal pilkada, mereka bicara agamanya dan Al Quran-nya, yang akhirnya terintimidasi oleh Basuki. Mereka berjihad dan rela mati sesama mereka," kata Andi.

Andi meminta polisi merespon rencana aksi tersebut secara persuasif.

"Sebaiknya menghadapi ini, kepolisian harus lebih arif. Kalau demi tanggal 4 itu nggak ada hubungannya sama pilkada," kata dia.

Sebelumnya, Kapolda menginstruksikan anak buah untuk bertindak tegas kepada yang onar.

"Kami tidak segan bersikap tegas, untuk siapa saja yang membuat onar (pilkada Jakarta), petugas harus berani untuk menembak dari pantat ke bawah," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (27/10/2016).

"Ya, kalau tidak berani ukur saja lingkar pinggang kalian (Petugas), lalu buat rok," Iriawan menambahkan.

Iriawan mengatakan saat ini sudah ada indikasi tindakan provokatif jelang pilkada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI