Mensos: Kalau Tak Diasuh Anak Terlantar Bisa Jadi Bencana

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 30 Oktober 2016 | 01:44 WIB
Mensos: Kalau Tak Diasuh Anak Terlantar Bisa Jadi Bencana
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dalam sebuah acara di Surabaya, Jawa Timur, 25 Oktober 2016 lalu. [Antara/Syaiful Arif]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa menyatakan jika anak telantar tidak diasuh dengan baik dan benar akan menjadi bencana sosial.

"Anak telantar jika tidak diasuh akan menjadi bencana sosial atau bahkan menjadi bencana kemanusiaan," katanya, saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja Wilayah I Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (FLKSA) Provinsi Jawa Timur pada salah satu hotel, di Sidoarjo, Jatim, Sabtu malam.

Karena itu, kata Mensos, dengan adanya pertemuan strategis ini bisa menghasilkan rumusan-rumusan yang bagus untuk pembangunan dan juga masa depan anak-anak.

"Kami juga sangat mendukung keberadaan jajaran Himpunan Usaha Kreatif Panti Asuhan yang baru saja diresmikan ini, karena keberadaannya memberikan manfaat kepada anak-anak yang telantar ini," katanya lagi.

Ia mengatakan, anak yang tidak diasuh tidak tahu tertib usia, tidak tahu asupan gizi yang benar, dan juga tidak mendapatkan layanan pendidikan yang baik.

"Kami sangat berterima kasih, karena catatan yang diberikan tidak sama, siapa yang ikhlas, siapa yang berjuang atau hanya memberikan kamuflase layanan keikhlasan itu merupakan bagian dari pengantaran menuju ke surganya Allah," katanya lagi.

Menurutnya, ada beberapa cara untuk membantu panti asuhan ini di antaranya adalah bantuan dari sumber daya mineral yang dihasilkan dari masing-masing daerah tempat tinggal.

"Kalau dalam pertemuan ini ada kesepakatan itu, maka akan dana abadi bagi pengasuh panti asuhan untuk membantu anak-anak asuh mereka. Bahkan setiap bulan tidak perlu lagi pusing dengan biaya bulanan anak-anak," katanya pula.

Pihaknya juga tidak akan segan-segan untuk membawa rumusan ini kepada Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) supaya hasilnya bisa dimanfaatkan secara maksimal.

"Selain itu, juga bisa diambilkan dari plasma inti tanaman sawit atau karet untuk membantu anak-anak ini," katanya pula. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI