Apple Tolak Balikin Uang Pembelian HP, Dikira Saddam Hussein

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 29 Oktober 2016 | 19:40 WIB
Apple Tolak Balikin Uang Pembelian HP, Dikira Saddam Hussein
Ilustrasi handphone iPhone. Inset: Saddam Hussein [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nasib malang dialami lelaki asal Great Barr, Birmingham, Inggris. Gara-gara memiliki nama keluarga yang hampir mirip dengan mantan diktator Irak, Saddam Hussein, dia tidak bisa mendapatkan uang pengembalian sebuah telepon seluler dari pihak Apple.

Peristiwa bermula saat, Sharakat Hussain, 26 tahun, membeli sebuah iPhone sebagai hadiah untuk adiknya pada bulan lalu. Namun, adiknya rupanya tidak suka dengan telepon seluler seharga 799 poundsterling (sekitar Rp12,7 juta).

Lantaran tak ingin uangnya keluar sia-sia, ayah dua anak ini pun mencoba mengembalikan barang tersebut ke pihak Apple. Perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat itu menyatakan, dia akan menerima uang pengembalian lewat transfer ke bank.

Setelah berminggu-minggu menunggu, 'janji' akan mengembalikan uang tersebut rupanya tak kunjung terwujud. Tak lama setelahnya, Hussain akhirnya menerima sebuah balasan melalui surat elektronik (surel) atau email.

Dan, betapa terkejutnya Hussain, dalam surel tersebut dia diharuskan membuktikan bahwa dirinya bukanlah Saddam Hussein. Pihak Apple mengklaim, jika dia masuk dalam daftar hitam pemerintah Inggris, padahal yang dimaksud sebenarnya adalah Saddam Hussein.

Saddam Hussein sendiri telah meninggal dunia sejak 30 December 2006 lewat sebuah eksekusi hukuman gantung setelah pengadilan Irak pada 5 November 2006 menyatakan dia bersalah atas kejahatan terhadap umat manusia.

"(Awalnya) saya pikir email itu adalah spam. Lalu, saya tertegun ternyata itu adalah resmi (kiriman dari pihak Apple). Saya sangat marah dihubungkan dengan Saddam," kata Hussain.

Pihak Apple sendiri sampai saat ini belum memberikan klarifikasi atas kesalahan yang dilakukan stafnya tersebut. (The Sun)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI