Mensos Resmikan Desa Sejahtera Mandiri Pertama di Indonesia

Arsito Hidayatullah
Mensos Resmikan Desa Sejahtera Mandiri Pertama di Indonesia
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dalam sebuah acara di Surabaya, Jawa Timur, 25 Oktober 2016 lalu. [Antara/Syaiful Arif]

Menurut Mensos, kini peluang anak-anak desa itu untuk lebih maju terbuka lebar.

Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa meresmikan Desa Sejahtera Mandiri (DSM) pertama di Indonesia, yaitu Desa Ngrawan, di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jumat (28/10/2016). Desa ini merupakan hasil kerjasama dengan Universitas Islam Sultan Agung.

Peresmian sendiri dilakukan secara sederhana dan dihadiri oleh banyak warga yang sejak Kamis siang telah menunggu kedatangan orang nomor satu di Kementerian Sosial itu. Tidak hanya Mensos yang hadir di acara ini, tapi juga ada Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Hartono Laras.

Dalam peresmian tersebut, Mensos melakukan interaksi langsung dengan warga. Khofifah antara lain menanyakan bagaimana tingkat pendidikan anak-anak Desa Ngrawan, apa cita-cita yang diharapkan, serta apa yang diinginkan untuk kemajuan desanya. Dia berdialog dengan menggunakan bahasa Jawa.

"Sinten engkang pengen kuliah (siapa yang ingin kuliah), angkat tangan! Sinten engkang putra-putrine pengen dados tentara (siapa yang putra-putrinya ingin jadi tentara), angkat tangan!" seru Khofifah dari atas panggung yang telah disiapkan oleh Kepala Desa Ngrawan itu.

Mensos lantas mengatakan bahwa dengan menjadi Desa Sejahtera Mandiri, maka peluang anak-anak Desa Ngrawan kini terbuka lebar. Apalagi karena mereka akan mendapatkan pendampingan langsung dari Universitas Islam Sultan Agung (Unisula). Adapun program yang berpeluang digunakan untuk memberikan kesempatan meniti jenjang sekolah yang lebih tinggi menurutnya adalah melalui Bidik Misi.

"Ayo, kita harus terus mendorong anak-anak bisa melanjutkan sekolah. Jangan sampai anak-anak kita kenal dengan narkoba. Maka dengan adanya kerjasama dengan Unisula ini, diharapkan pembinaan terus berjalan, selain dari pembinaan orangtua," kata Khofifah.

Apa yang diharapkan Mensos ini pun disambut baik oleh Rektor Unisula, Anis Malik Thoha. Menurut Anis, Desa Ngrawan ini akan menjadi desa binaan untuk semua hal. Bahkan dia mengaku, pihaknya akan menjadikan desa yang sebelumnya masuk kategori tertinggal ini menjadi semacam laboratorium terbuka.

"Memang benar. Desa Ngrawan akan menjadi desa binaan. Ke depan, desa ini kami harapkan terus berkembang dan menjadi desa percontohan," katanya.

Rasa bangga desanya diresmikan menjadi Desa Sejahtera Mandiri, pun terlihat jelas pada Kepala Desa Ngrawan, Nur Wahono. Lelaki berusia 50 tahun itu pun mengaku bahwa dengan meningkatnya status desanya, diharapkan mampu pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Dulu desa ini masuk program IDT dan sangat tertinggal. Tapi saat ini sudah berbeda. Dengan bantuan Kemensos, Pemerintah Kabupaten Semarang dan Unisula, semuanya bisa berubah, termasuk kesejahteraan warga masyarakat," kata Nur di hadapan Mensos.

Dengan masuknya program dari pemerintah ini, kata Nur lagi, banyak rumah yang telah melalui pemugaran dari tidak layak menjadi layak. Dia menurutkan, sedikitnya ada 30 rumah yang telah dipugar dan kondisinya saat ini sudah jauh lebih layak dibanding sebelumnya.

Sementara itu, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Hartono Laras mengatakan, Desa Ngrawan merupakan desa pertama yang telah diresmikan menjadi Desa Sejahtera Mandiri. Adapun target yang ditetapkan adalah sebanyak 120 Desa Sejahtera Mandiri. Demi menyukseskan program ini, Kemensos menurutnya menggandeng 14 perguruhan tinggi yang ada di Indonesia. [Antara]