Suara.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat blusukan ke kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ia diterima di rumah Ketua RW 08 Kelurahan Gedong untuk mendengarkan sejumlah permasalahan yang dialami masyarakat.
Ketua RW yang bernama Sugeng Karno mengatakan, permasalahan utama yang dialami masyarakatnya yaitu terkait banjir.
"RW 08 masalahnya banjir. Ini kesempatan kami untuk menyampaikan. Banjir bukan hanya di sini, tapi RW 02, RW 12, RW 10, bahkan nyebrang ke Kecamatan Kramat Jati. Berarti dua kecamatan banjir," kata Sugeng di kediamannya, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (28/10/2016).
Sugeng sudah mengusulkan penanggulangan banjir di kampungnya sejak tahun 2014 lalu. tetapi anggaran yang mereka dapatkan cuma Rp1,4 miliar. Katanya, belum cukup untuk menjalankan proyek tersebut.
"Usul kami dari 2014 sudah kami sampaikan untuk membuat sodetan 800 kilometer ke Kali Ciliwung sekitar sini. kalau disodet bisa bebas banjir. Banjir ini masuk ke rumah kami. Mumpung ketemu bapak kami ungkapkan," ujar Sugeng.
Sebelum memberikan tanggapan atas keluhan warga yang diawakil Sugeng, Djarot menegaskan terlebih dahulu bahwa kehadirannya bukanlah untuk kampanye. Meskipun hari ini merupakan hari pertama kampanye yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
"Nggih. Saya sampaikan posisi saya ini wakil gubernur yang lagi cuti. Sekarang kesempatan saya untuk mendengarkan, terjun ke masyarakat dan melihat," ujar Djarot.
Djarot mengaku sudah menanyakan persoalan banjir kepada Sugeng saat menelusuri jalan menuju rumah. Katanya, kondisi jalan dan pemukiman yang terlihat cekung sudah bisa ditebak bahwa daerah tersebut sering banjir.
"Tadi usul jalan paling cepat itu bikin sodetan ke Kali Ciliwung. Saya tadi tanya ke Pak RW langsung, kalo sodetan berapa panjangnya. 800 Meter sampai 1.000 meter. Nabrak rumah orang nggak. Katanya mbonten nggak. Karena itu kita akan usahakan," tutur Djarot
Lebih lanjut, selain menyelesaikan persoalan banjir, Djaroy juga berencana membuat sumur resapan air di kawasan tersebut. Katanya, daripada membuang air hujan langsung ke sungai, lebih baik ditampung untuk persiapan musim kemarau.
"Di beberapa tempat yang ada cekungan nanti akan kita buat sumur-sumur resapan. Itu kan air berkah Tuhan. Nanti kita kembalikan ke tanah dan cadangan air jadi banyak. Kalau nggak muat di sumur resapan ya baru dibuang ke Kali Ciliwung sodetan," tutur Djarot.