Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan memerintahkan anak buahnya untuk tembak ditepat untuk warga yang rusuh di Jakarta dan sekitarnya selama Pilkada DKI Jakarta. Mereka ditembak di bagian kaki.
"Kami tidak segan bersikap tegas, untuk siapa saja yang membuat onar (Pilkada Jakarta), petugas harus berani untuk menembak dari pantat ke bawah," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2016).
Dalam menjaga keamanan Jakarta untuk tetap kondusif, petugas harus berani mengambil keputusan tersebut.
"Ya, kalau tidak berani ukur saja lingkar pinggang kalian (Petugas), lalu buat rok," ujar Iriawan.
Selanjutnya untuk tindakan provokatif yang sudah mulai terdeteksi oleh petugas, Kata iriawan terus dilakukan pemantauan dan terus ditindaklanjuti.
"Seperti contoh, ada kejadian coretan lambang salib di tembok masjid, itu kami gerak cepat langsung koordinasi dengan Pangdam Jaya dan terus lakukan patroli rutin," ujar Iriawan.
Iriawan menilai jelang minus kampanye pilkada Jakarta 2017, masyarakat Jakarta sudah pintar dan tidak terpengaruh provokator.
"Masyarakat Jakarta adalah masyarakat yang majemuk berbagai suku dan bangsa semua agama ada di sini. Namun demikian masyarakat Jakarta adalah masyarakat yang pintar sehingga kita tahu berbagai lokasi yang ada di media sosial hampir tidak berpengaruh," kata Iriawan.
"Saya menghimbau kepada provokator - provokator berhentilah, karena percuma masyarakat sudah pintar, tahu mana yang baik dan mana yang buruk mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak," ujar Iriawan.
Sementara itu menyangkut demonstrasi yang dilakukan ribuan masa Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu, kata Iriawan sudah diselesaikan dengan baik.