Hal yang sama juga disampaikan supir bernama Sahnan. Dia sama-sama supir metromini trayek 52. Dia mau mengangkut massa pendukung Ahok-Djarot karena alasan mencari uang. Dia memastikan Ahok bukan pilihannya.
"Saya dulu pilih Jokowi bukan Ahoknya. Bukan karena etnis, tapi kita tidak suka semua program Ahok, di bidang apa saja. Kita disengsarakan sama Ahok," kata Sahnan.
Sahnan punya pilihan sama dengan Siregar, sama-sama memilih Anies-Sandiaga.
"Kita pasti pilih Anies-Sandi. Bukan pilih Ahok. Ngapain pilih orang arogan begitu? Makin sengsara kita dibuatnya," tutur Sahnan.
Sahnan kemudian menceritakan pengalaman ketika metromini yang disupirinya ditahan petugas.
"Kita narik saja ditangkap. Habis dikandang-kandangin. Pakai Brimob segala macam tangkap kita. Mau nangkap kita aja mereka pakai Brimob. Kita ini bukan mau dibina sama Ahok tapi mau dibinasakan," kata Sahnan.
Dia berani memastikan semua supir metromini tidak akan pilih Ahok-Djarot. Semua supir metromini, katanya, terlanjur sakit hati dengan Ahok.
"Itu saya pastikan mas. Supir metro mini tidak ada yang pilih Ahok-Djarot. Kalau ada yang pilih Ahok-Djarot, berarti dia sudah kehilangan akal sehatnya. Alat satu-satunya untuk cari nafkah mau dihapus sama dia," kata Sahnan.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Begini Kalau Warga Kampung Kumuh Pusat Jakarta Bicara Pilkada