Suara.com - Tiga wartawan Bhayangkara Indonesia menceritakan sosok Amir Papalia. Amir merupakan Bhayangkara Indonesia yang belakangan namanya sohor setelah keterangannya dipakai buat duplik terdakwa Jessica Kumala Wongso. Amir mengaku pernah melihat dua lelaki mirip suami Wayan Mirna Salihin, Arief Soemarko, dan barista kafe Oliver, Rangga Dwi Saputra, sehari sebelum Mirna dibunuh memakai racun sianida pada 6 Januari 2016. Setelah itu muncul isu Arief menyogok Rangga Rp140 juta untuk menghabisi Mirna.
Tiga rekan kerja Amir bernama Bimo, Agung, dan Azis. Mereka bercerita dalam jumpa pers bersama keluarga Mirna dan manajer kafe Olivier kafe Locanda, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, semalam.
Agung mengenal Amir ketika sama-sama menghadiri acara serah terima jabatan Kapolda Metro Jaya pada 23 September 2016.
Suatu hari, Amir menceritakan kepada Agung mengenai siapa pembunuh Mirna. Amir mengaku mendapatkan informasi tentang pembunuh Mirna dari paranormal.
Ketika itu, Agung tak langsung percaya dengan ucapan Amir.
Agung menyarankan kepada Amir agar mengurungkan niat untuk menemui ayah Mirna, Darmawan Salihin. Agung juga menyarankan Amir agar jangan menyampaikan informasi tanpa alat bukti kuat.
"Saya tanyakan apa buktinya, kalau ada foto atau CCTV, mari kita temui bapaknya Mirna. Saya bilang wartawan jangan asal ceplos, harus ada bukti kalau ngomong," kata Agung.
Azis juga mengaku awalnya sempat percaya dengan cerita Amir. Tetapi begitu tahu sumber informasinya, Azis langsung tak percaya.
"Saya awalnya percaya, tapi waktu dia bilang dapat dari orangtua ya kami cuekin. Saya bilang: Pak Amir, harus ada buktinya, jangan hanya bicara," kata dia
Azis kemudian mengungkapkan sebenarnya Amir tidak fokus bekerja di media Bhayangkaran Indonesia. Dia punya pekerjaan sampingan.