Begini Kalau Warga Kampung Kumuh Pusat Jakarta Bicara Pilkada

Siswanto Suara.Com
Senin, 24 Oktober 2016 | 19:25 WIB
Begini Kalau Warga Kampung Kumuh Pusat Jakarta Bicara Pilkada
Ilustrasi suasana kawasan kumuh di Jakarta, Selasa (20/9). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilihan kepala daerah Jakarta tahun 2017 sudah di depan mata. Wartawan Suara.com mewawancarai sejumlah warga yang tinggal di Gang Ampiun, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Gang Ampiun merupakan pemukiman padat pendidik yang terletak di tengah-tengah kota. Pemukiman ini terletak di pusat pendidikan, pusat perbelanjaan, pusat kesehatan, dan pusat layanan transportasi.

Wartawan Suara.com ingin mengetahui apa saja harapan rakyat kecil yang tinggal di kampung kumuh di pusat kota metropolitan terhadap pesta demokrasi untuk menentukan calon pemimpin Ibu Kota.

Een (37), warga Gang Ampiun, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, mengharapkan pasangan gubernur dan wakil gubernur yang nanti terpilih tidak terlalu banyak bicara, tetapi lebih kepada memberikan mampu bekerja dengan baik.

"Semoga pemimpin yang baru nanti, tidak banyak neko-neko. Banyak janji, tapi tidak ada buktinya," kata Een kepada Suara.com, Senin (24/10/2016).

Een tak akan memilih pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Dia menginginkan pemimpin yang baru.

"Maunya sih biar bisa ngertiin rakyat kecil, kebutuhan makin terjangkau, pokoknya Jakarta lebih ada perubahanlah. Saya pengin pemimpin baru yang terpilih nanti jangan kebanyakan ngasih janji palsu," kata Een.

Sedangkan Erni, warga RT 14, RW 1, berharap jika rumahnya nanti terkena proyek penertiban lagi, dia akan memilih ganti rugi uang daripada rumah susun sewa sederhana.

"Saya tidak mau kalau di rusun, mendingan dikasih uangnya aja gitu pindah, bangun rumah baru," kata Erni yang dulu rumahnya di pinggir KaliAmpiun pernah terkena proyek normalisasi.

Erni berharap pemimpin baru Jakarta nanti tetap dapat meneruskan program kerja Ahok. Dia mengakui Ahok merupakan sosok pemimpin Jakarta yang ideal, hanya saja terkadang sikapnya yang tidak sesuai harapan. Misalnya, membawa-bawa masalah agama.

Erni mengakui program Ahok untuk membebaskan trotoar dari keberadaan pedagang kaki lima berhasil.

"Jauh peningkatannya hampir 100 persen, jalan-jalan udah pada rapi dan tertib," kata Erni.

Tetangga Erni bernama Legianto (60) mengatakan tidak akan memilih Ahok lagi di pilkada Jakarta.

"Saya maunya tidak seperti Ahok lagi, ada gusur paksa. Kalau mau gusur ngomong baik-baik ke warganya jangan gusur asal gusur aja," kata dia.

Legianto mengatakan mayoritas warga yang tinggal di Gang Ampiun tidak terpengaruh isu SARA jelang pilkada. Tetapi, secara pribadi jika disuruh memilih, Legianto tetap berharap pemimpin yang seiman.

"Mending yang seiman sih kalau mau pilih pemimpin, biar kalau apa-apa tidak membawa-bawa masalah agama," kata Legianto. (Indriana Shinta Tamara)

BERITA MENARIK LAINNYA:

Pengakuan Amir Bikin Gempar Kasus Jessica

Mendadak Temui Jokowi di Istana, Ahok Bilang Cuma Numpang Permisi

Ahok: Saya Mohon Maaf Kalau Ada yang Tersinggung

PKL Ini Sebulan Duitnya Lebihi Orang Kantoran Jakarta

Ahok Jadikan Kakak Angkat Muslim Jadi Saksi Kasus Al Maidah

Babak Baru Kasus Jessica, Ini Harapan Jaksa

Kenapa Ahok Kabur Lihat Habiburokhman, Ini Penjelasannya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI