Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan informasi yang beredar dan viral melalui media sosial bahwa telah terjadi pengeditan terjemahan Al Quran adalah tidak benar. Sebab belakangan heboh di media sosial beredarnya Al Quran palsu.
"Tak benar kabar yg nyatakan telah terjadi pengeditan terjemahan Al-Quran, apalagi atas instruksi Kemenag. Akan ada klarifikasi siang ini," kata Lukman dalam akun twiternya @lukmansaifuddin, Minggu (23/10/2016).
Sebelumnya beredar secara viral di media sosial informasi sebagai berikut:
Innalillahi wa innaillaihi roojiuun.... Telah dibagikan Al-Quran PALSU ke sekolah2 dg dalih wakaf Al-Quran. Tlg dicek surat Al-Maidah ayat 51 dst telah diganti tafsirnya...
Semua anak sekolah se- Tangerang raya sdh dapat, anak saya jg dapat hr Kamis kemarin..setelah dicek ternyata isinya sdh dirubah...????????????
Hampir semua yg dijual di GRAMEDIA dok... Tafsirnya diganti jadi teman setia..
Heboh surat Al Maidah ini berawal dari keluhan calon pertahana Gubernur DKI Jakara Basuki Tjahaja Purnama terhadap seruan tidak memilih pemimpin non muslim. Dia mangacu kepada isi surat dalam Al Quran itu. Ahok merasa tafsir Al Maidah sudah dipolitisasi.
Ucapan Ahok pun berbuntut kepada tuntutan berbagai kalangan. Ahok sampai dilaporkan ke polisi karena tuduhan penistaan agama. Awalnya Ahok terus membantah tak menghina agama. Belakangan Ahok pun minta maaf.