Duterte Bantah Akan Pisah dengan Amerika Serikat

Tomi Tresnady Suara.Com
Sabtu, 22 Oktober 2016 | 12:13 WIB
Duterte Bantah Akan Pisah dengan Amerika Serikat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte melakukan blusukan ke Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/8/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Duterte mengatakan hari Jumat (21/10/2016) bahwa ia tak akan memutuskan dengan sekutu lamanya, Amerika Serikat, tapi cuma ingin mengejar kebijakan luar negari yang lebih mandiri dengan memperkuat hubungan dengan Cina.

Satu hari setelah ia mengumumkan "cerai" dengan Washington, Duterte langsung mengklarifikasi dengan ucapan yang lebih lunak setibanya di Filipina usai kunjungan empat hari ke Beijing.

"Ini bukan pemutusan hubungan. Ketika Anda mengatakan pemutusan hubungan, Anda memotong hubungan diplomatik. Saya tak bisa melakukan itu," ucap Duterte kepada wartawan di jumpa pers pada tengah malam di rumahnya di Davao, seperti dilaporkan Reuters.

"Ada kepentingan terbaik dari negara saya untuk mempertahankan hubungan itu," katanya.

Pada hari Kamis, Duterte mengatakan kepada para pebisnis Cina dan Filipina dalam sebuah forum di Balai Agung Rakyat Beijing bahwa Amerika telah "hilang sekarang", karena ia mencari aliansi baru dengan Cina.

"Saya mengumumkan perpisahan saya dari Amerika Serikat," kata dia yang disambut tepuk tangan, lalu menambahkan dirinya akan berhubungan dekat dengan Rusia.

Duterte mengklarifikasi ucapannya para hari Jumat, ia mengatakan bahwa yang dimaksudnya adalah bahwa kebijakan luar negeri Manila tak perlu selalu "pas" dengan Washington.

"Di masa lalu, dan sampai saya menjadi presiden, kita selalu mengikuti apa yang Amerika Serikat beri isyarat," katanya.

Gedung Putih telah menanggapi pidato Duterte tentang "perpisahan" itu dengan mengatakan "terlalu banyak" pernyataan mengganggu dari Duterte, baru-baru ini.

Juru Bicara Gedung PutihJosh Earnest mengatakan pada jumpa pers harian bahwa pihaknya ingin tahu maksud Duterte dan pemerintahannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI