Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet menolak Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur lagi untuk periode 2017-2022. Menurut dia, selama ini Ahok terlalu banyak melakukan kesalahan, di antaranya dalam kasus proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta dan kasus pengadaan tanah untuk Rumah Sakit Sumber Waras.
"Saya kan aktivis, saya lebih suka memastikan apa yang tidak boleh, itu pasti yang saya kejar. Yang saya kejar bahwa haram hukumnya seorang Ahok menjadi gubernur karena terlalu banyak kesalahan yang dilakukan," ujar Ratna kepada Suara.com, Jumat (21/10/2016).
Dia tidak setuju Ahok disebut berprestasi. Menurutnya, Ahok tidak mampu memimpin Jakarta dengan baik.
"(Ahok) terlalu tidak mampu menjadi gubernur mengayomi atau memimpin manusia. Dia hanya mampu memimpin tiang-tiang beton," tuturnya.
Ketika ditanya siapa calon gubernur yang akan dipilih Ratna di pilkada nanti, dia mengatakan saat ini belum memutuskannya.
Dia hanya memastikan tidak akan memilih Ahok. Ratna mengatakan akan menghalangi Ahok memenangkan pilkada lagi.
"Nantilah. Aku mendukung yang bukan Ahok. Sekarang aku matian-matian ingin menggusur Ahok," kata dia.
"Saya kan aktivis, saya lebih suka memastikan apa yang tidak boleh, itu pasti yang saya kejar. Yang saya kejar bahwa haram hukumnya seorang Ahok menjadi gubernur karena terlalu banyak kesalahan yang dilakukan," ujar Ratna kepada Suara.com, Jumat (21/10/2016).
Dia tidak setuju Ahok disebut berprestasi. Menurutnya, Ahok tidak mampu memimpin Jakarta dengan baik.
"(Ahok) terlalu tidak mampu menjadi gubernur mengayomi atau memimpin manusia. Dia hanya mampu memimpin tiang-tiang beton," tuturnya.
Ketika ditanya siapa calon gubernur yang akan dipilih Ratna di pilkada nanti, dia mengatakan saat ini belum memutuskannya.
Dia hanya memastikan tidak akan memilih Ahok. Ratna mengatakan akan menghalangi Ahok memenangkan pilkada lagi.
"Nantilah. Aku mendukung yang bukan Ahok. Sekarang aku matian-matian ingin menggusur Ahok," kata dia.