Hormati Korban Aleppo, Gereja Sedunia Bunyikan Lonceng Tiap Hari

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 21 Oktober 2016 | 16:10 WIB
Hormati Korban Aleppo, Gereja Sedunia Bunyikan Lonceng Tiap Hari
Maarouf, 12 tahun, sedang menunggu tim penyelamat mengangkatnya dari bawah puing-puing bangunan yang runtuh akibat pemboman pada 16 Oktober lalu di Qaterji, Aleppo, Suriah [AFP/Thaer Mohammed].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gereja-gereja di beberapa negara di dunia akan membunyikan loncengnya setiap hari untuk menghormati warga sipil yang tewas dalam pertempuran memperebutkan kota Aleppo di Suriah.

Gerakan simbolis ini dimulai oleh sebuah Gereja Lutheran Paroki Kallio, di Helsinki, Finlandia. Gereja itu mulai membunyikan loncengnya pada 12 Oktober lalu, seiring semakin gencarnya serangan bom tentara Suriah dan Rusia di Aleppo.

"Setelah membaca berita tentang Aleppo hari itu, kami memutuskan untuk membunyikan lonceng pemakaman pada pukul lima petang untuk mengenang mereka yang wafat. Awalnya saya meminta beberapa gereja lokal untuk melakukannya bersama-sama," kata Pendeta Teemu Laajasalo, pemimpin Paroki Kallio.

Tetapi gerakan spontan itu lalu diikuti oleh gereja di seluruh Finlandia dan kemudian menjalar ke beberapa negara di Eropa. Gereja Evangelis Lutheran Finlandia kemudian membuat situs "Bells for Aleppo" untuk mendaftar gereja-gereja yang ikut dalam gerakan tersebut.

Berdasarkan informasi dalam situs tersebut kini sudah lebih dari 500 gereja di 20 negara yang ambil bagian dalam gerakan itu. Termasuk di dalamnya gereja-gereja di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Rencana-rencananya gerakan membunyikan lonceng harian itu akan terus digelar sampai 24 Oktober mendatang, pada peringatan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Kita semua terguncang oleh peristiwa Aleppo, tetapi pada saat yang sama tak bisa berbuat banyak untuk menolong mereka karena rumitnya situasi. Dengan lonceng kami berharap suara kami didengar dan akan ada harapan di masa depan," jelas Laajasalo.

Lonceng pemakaman memang sudah menjadi tradisi di Finlandia. Biasanya lonceng dibunyikan ketika jenazah yang telah didoakan dibawa keluar gereja untuk dimakamkan.

Gereja-gereja di seluruh Finlandia terakhir kali membunyikan lonceng secara bersamaan pada 1986, pada pemakaman Presiden Urho Kaleva Kekkonen. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI