Polisi Kaitkan Aksi Brutal Sultan dengan Jaringan Teroris

Kamis, 20 Oktober 2016 | 14:51 WIB
Polisi Kaitkan Aksi Brutal Sultan dengan Jaringan Teroris
Lokasi penyerangan brutal dengan senjata tajam terhadap anggota kepolisian di Cikokol, Tangerang, Banten, Kamis (20/10). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menduga penyerangan yang dilakukan Sultan Azianzah (22) secara membabi buta terhadap tiga anggota polisi di sekitar pos polisi Jalan Perintis Kemerdekaan, kawasan Sekolah Menengah Atas Yuppentek, Cikokol, Kota Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2016) pagi, sebagai bagian dari teror.

"Ini seperti aksi teror, kami menduga adanya terlibat jaringan teroris. Perbuatan mirip dan terus diselidiki," kata Boy di gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2016).

Saat ini kasus tersebut masih diinvestigasi. Itu sebabnya, Boy belum mau menyimpulkan apakah Sultan merupakan anggota jaringan teroris.

"Masih didalami motif, belum bisa dikaitkan kemana-mana dulu, masih kita tunggu ya," ujar Boy.

Setelah melukai tiga anggota polisi, Sultan dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki.

Dalam penyerangan pagi tadi, Kapolsek Tangerang Efendi terluka di bagian torak jantung karena tusukan senjata tajam.

Sementara Kepala Unit Dalmas Restro Tangerang Kota Bambang Haryadi terluka di dada kiri dan punggung kiri, dan anggota Satlantas Polsek Benteng Bripka Sukardi mengalami luka di punggung kanan dan lengan kanan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI