Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu angkat bicara mengenai kasus penyerangan terhadap tiga anggota polisi di sekitar pos polisi Jalan Perintis Kemerdekaan, kawasan Sekolah Menengah Atas Yuppentek, Cikokol, Kota Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2016) pagi. Menhan mengingatkan bangsa ini harus mewaspadai gerakan ISIS.
"Di dunia sudah ribut itu. Makanya semua, kita harus waspada, nggak boleh polisi doang, tentara doang. Karena itu musuh bersama. Musuh bangsa ini. Bangsa ini harus mengamankan juga," kata Ryamizard di DPR, Kamis (20/10/2016).
Dengan demikian, kasus seperti yang terjadi Kota Tangerang tak akan terjadi lagi.
Menhan juga berharap anggota masyarakat turut serta membantu mengamankan bangsa ini. Salah satu caranya ikut program bela negara.
"Bela negara diikuti. Lengkap di situ. Ada di bela negara. Kalau tahu bela negara, sudah tahu cara-caranya ya," tutur Ryamizard.
Tiga anggota polisi yang diserang pagi tadi adalah Kapolsek Tangerang Kota Komisaris Polisi Efendi, Kepala Unit Dalmas Restro Tangerang Iptu Bambang Haryadi, dan anggota Satlantas Polsek Benteng Bripka Sukardi.
Tersangka penyerangnya berinisial SA. SA yang belakangan diketahui berasal dari Lebak Wangi, RT 4, RW 3, Kelurahan Sepatan, tiba-tiba menyerang dengan membati buta menggunakan golok serta melempar sumbu menyerupai bahan peledak sebanyak dua batang.
SA kemudian dilumpuhkan dengan beberapa kali tembakan.
Setelah kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian perkara.
Barang bukti yang diamankan yaitu satu buah senjata tajam jenis pisau yang dipakai untuk menyerang korban, satu buah badik, satu buah sarung badik, dua buah benda yang diduga bom pipa yang terletak di pinggir jalan dan di pinggir kali, satu tas warna hitam, satu buah sorban putih, satu buah stiker yang menempel di pos polisi.