Suara.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mengimbau sekolah menyediakan loker atau kotak penitipan telepon genggam, untuk mencegah anak menggunakannya saat kegiatan belajar-mengajar dilakukan.
"Sekolah sudah seharusnya miliki tempat penyimpanan ponsel agar tidak digunakan siswa saat kegiatan belajar berlangsung," kata Wali Kota Bandarlampung Herman HN di Bandarlampung, Rabu (19/10/2016).
Dia mengatakan imbauan pun sudah kerap disampaikan ke sekolah agar menindak tegas bagi siswa yang menggunakan telepon genggam saat kegiatan mengajar dilakukan.
Menurut dia, peristiwa yang baru saja terjadi yakni siswa di SD 4 Kampung Sawah merekam gurunya melakukan tindakan tegas terhadap rekannya karena tidak membuat pekerjaan rumah, dan itu terungkap bahwa lemahnya peran sekolah dalam mengawasi siswa yang menggunakan telepon genggam saat belajar.
"Siswa seharusnya tidak bisa menggunakan telepon genggam saat belajar dan orang tua seharusnya bisa mendidik anak dengan tidak memberikan telepon genggam dengan jenis yang berkamera atau android sebab bisa berdampak buruk," kata dia.
Ia melanjutkan, jika dilarang pun siswa masih membawa telepon genggam dan salah satu solusinya ialah dengan membuat loker atau penitipan. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Badarlampung Suhendar mengatakan imbauan kepada orang tua murid untuk tidak memberikan telepon genggam yang berkamera sudah dilakukan.
"Sekolah sudah mengimbau kepada orang tua murid khusus siswa SD untuk tidak memberikan telepon genggam yang canggih, jika untuk alasan berkomunikasi cukup yang bisa digunakan untuk menelpon dan pesan singkat," kata dia.
Ia mengatakan, jika mencegah atau melarang anak membawa telepon genggam sangat sulit sebab itu sudah menjadi haknya. Menurut dia, kemungkinan besar saran dengan membuat tempat penitipan telepon genggam saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung akan dilakukan.
"Kita akan imbau sekolah untuk membuat loker atau tempat penyimpanan telepon genggam, sehingga saat ingin belajar bisa dititipkan dan kuncinya disimpan," kata dia.