Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menilai keikutsertaan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dalam demonstrasi ormas Islam pekan lalu, wajar-wajar saja. Salah satu tuntutan ormas Islam ketika itu agar pihak berwajib memproses kasus dugaan penistaan Al Quran dan ulama yang dilakukan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Pak Amien Rais sebagai masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh nasional, itu merupakan ekspresi dari keprihatinan," kata Eddy di kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Menurut Eddy keikutsertaan Amien dalam demonstrasi tersebut tidak ada kaitannya dengan kepentingan pilkada Jakarta. Sebab, kata dia, hal yang sama juga bisa terjadi di tempat lain karena isunya sangat sensitif yaitu menyangkut agama.
"Saya pikir andai itu dilakukan, ada upaya penistaan agama, ya indikasi (penistaan) agama, di daerah manapun saya pikir tokoh nasional akan berpikiran sama (kecewa dan geram). Menurut saya masalah penistaan agama ini jangan dicampuradukkan dengan pilkada," ujar Eddy.
Amien Rais juga menegaskan bahwa kehadirannya hari itu bukan untuk mencari popularitas.
"Jadi, saya datang ke sini sebagai Muhammadiyah, sebagai ICMI, sebagai partai Islam, sebagai da'i. Saya datang ke sini bukan cari popularitas, saya sudah populer," kata mantan Ketua MPR.
Selain Amien, hari itu, Ketua Bidang Advokasi DPP Gerindra Habiburokhman juga ikut turun ke jalan. Habiburokhman mengaku ikut demonstrasi bersama ormas Islam atas inisiatif sendiri.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Kok Bisa, Korban Penggusuran Masih Mau Dukung Ahok? Ini Alasannya
Jokowi Payungi Lukas Enembe dan Rini di Papua, Dipuji-puji